Uang Rp. 3.000.000,- dalam tasnya selamat tidak jadi dirampok karena ia ditolong oleh gendruwo yang baik hati.
Sampai rumah Ia mengucapkan terima kasih kepada gendruwo.
Sebulan kemudian Pak Sunardi juga ditolong lagi oleh gendruwo itu.
Baca Juga: Ini Riwayat Penyakit Buya Syafii Maarif Sebelum Wafat, Haidar Nashir: Bangsa Indonesia Berduka
Waktu itu Pak Sunardi mempunyai hajat menikahkan anaknya. Sudah beberapa hari hujan lebat.
Maka Pak Sunardi minta tolong gendruwo untuk menolak hujan.
Waktu hari H pernikahan di atas rumah Pak Sunardi awan hitam tampak menggelantung.
Tampak kelebat gendruwo menghembus awan hitam itu ke desa lain.
Kemudian di sekitar rumah Pak Sunardi terang benderang dan tampak sinar matahari.
Kanan kiri rumah Pak Sunardi sejauh 1 km tidak hujan tetapi diluar itu hujan lebat.
Sehingga pernikahan dapat berjalan lancar. Itulah pertolongan yang kedua gendruwo kepada Bapak Sunardi.
Tidak hanya Pak Sunardi yang ditolong tetapi Pak Taryana juga pernah ditolong gendruwo.
Pak Taryana berbeda keadaan ekonominya dibandingkan pak Sunardi.
Pak Taryana termasuk ekonomi lemah dia adalah seorang tukang becak. (Seperti dikisahkan Drs. Subagya di Koran Merapi) *