Horor Ketika Gendruwo Marah 3: Pesan Paranormal Pohon Beringin Ditebang dan Kayunya Dibakar

- Selasa, 30 November 2021 | 15:11 WIB
Ronggo Sasmita membakar kemenyan asapnya membubung tinggi menerobos dedaunan pohon beringin. (Ilustrasi Sibhe)
Ronggo Sasmita membakar kemenyan asapnya membubung tinggi menerobos dedaunan pohon beringin. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Prawira Sentana (nama samaran) ayahnya Darmanta mencarikan Paranormal untuk menyembuhkan Darmanta yang sakit gara-gara disembur gendruwo.

Ia mencarikan paranormal itu ke Ponorogo, seminggu kemudian Paranormal itu datang ke rumahnya Darmanta.

Malam harinya Darmanta dan ayahnya diajak oleh Ki Ronggo Sasmita Paranormal dari Ponorogo itu ke tempat di bawah pohon beringin dekat sungai. Karena ia tahu ada Gendruwo di pohon beringin sesudah melaksanakan penerawangan beberapa jam.

Baca Juga: Rumahku Bukan Surgaku 25: Menunda Menggauli Istri Hingga Kelahiran Anak

Digelarnya tikar kecil, ditikar itu diberi saji-sajian seperti: bunga setaman, sepiring nasi, sate burung gagak, darah ayam cemani.

Kemudian si Ronggo Sasmita membakar kemenyan asapnya membubung tinggi menerobos dedaunan pohon beringin.

Gendruwo itu timbul gairah untuk makan kesukaannya yaitu sate gagak. Ki Ronggo Sasmita mengajak Prawira Sentana menengadah ke atas.

Baca Juga: Ki Ageng Makukuhan Alias Sunan Kedu 3: Meninggalkan Istri yang Tengah Hamil Demi Tugas Suci

Darmanta disuruh menunduk ke bawah. Paranormal itu mengucapkan : “He Gendruwo penunggu beringin datanglah datanglah kusediakan makanan kesukaanmu dan saya minta tolong sembuhkan Darmanta”.

Tidak antara lama terdengar suara dari pohon beringin itu : “He cucu cucuku terima kasih atas pemberian makanan bagiku dan yang sakit sembuhkan dengan daun gambleh jangan ganggu aku lagi”.

Sesudah terdengar suara itu Ki Ronggo Sasmita mengajak Prawira Sentana berhenti menengadah ke atas dan meminta Darmanta berhenti menunduk ke bawah.

Baca Juga: Empat Macam Kedudukan Anak dalam Al Quran

Selama 5 menit semua diam selama itu gendruwo menikmati makanan yang disediakan oleh Ki Ronggo Sasmita. Sesudah itu semua kembali ke rumah Prawira Sentana.

Darmanta masih sakit maka Ki Ronggo Sasmita mencari daun gambleh (mengkudu). Setelah didapat daun itu kemudian dioleh minyak telon lalu dipanasi.

Setelah agak panas lalu ditempelkan perut Darmanta yang sakit: “Nyes, nyes, nyes rasa sakit hilang total”. Darmanta sehat seperti sedia kala.

Halaman:

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X