harianmerapi.com - Dalam rangka mempersiapkan kader untuk melanjutkan perjuangan menegakkan ajaran Islam, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik membuka pesantren-pesantren.
Dengan mendirikan pesantren maka bisa digunakan sebagai tempat mendidik pemuka agama Islam pada masa selanjutnya.
Tidak hanya mendirikan pondok pesantren, bentuk strategi dakwah Sunan Gresik lain adalah melakukan pendekatan pada rakyat.
Cara yang diterapkan dengan menunjukkan kesan baik pada masyarakat tentang Islam.
Hal ini dilakukan dengan menunjukkan tutur kata dan tingkah laku yang sopan di hadapan semua masyarakat, hormat kepada yang lebih tua dan menyayangi yang muda, serta santun terhadap fakir miskin.
Sebagai orang yang merintis penyebaran Islam di pulau Jawa, memang masalah yang dihadapi cukup berat, karena kala itu masyarakat mayoritas beragama Hindu dan Budha.
Namun Sunan Gresik tidak putus asa, tetap bersabar dan melakukan pendekatan pada masyarakat secara bertahap.
Usaha yang dilakukan di antaranya dengan membantu masyarakat dalam bidang pertanian.
Sunan Gresik memang ahli dalam bidang pertanian, yang dibuktikan dengan hasil pertanian masyarakat Gresik yang meningkat tajam.
Berkat kepandaiannya mendekati masyarakat akhirnya perlahan demi perlahan masyarakat mau menerima ajaran Islam.
Strategi dakwah lainnya adalah dengan melakukan pendekatan pada para tokoh. Ini penting mengingat peran pentingnya seorang tokoh di tengah masyarakat.
Setelah menyelesaikan misi dakwahnya di daerah Gresik, dengan meninggalkan sejumlah peninggalan seperti pondok pesantren, masjid dan sebagainya.