cerita-misteri

Janda Cantik Penjual Nasi Pincuk Tak Mau Jadi Budak Nafsu Tentara Jepang, Begini Jadinya ....

Jumat, 22 April 2022 | 16:05 WIB
Si janda cantik penjual nasi kuning membuat tentara Jepang jatuh hati (Ilustrasi Pramono Estu)

harianmerapi.com - Pada zaman pendudukan dahulu, banyak perempuan jadi korban buda nafsu tentara Jepang. Namun ada janda cantik penjual nasi pincuk di kampung Pakis yang berani menolak, meski kemudian akibatnya fatal.

Sebagai warga baru di kampung Pakis, Pak Saman menjajakan dagangan baksonya hingga malam di dekat perempatan jalan kampung.

Dia terlongong-longong, heran. Kemarin keadaannya tidak seperti ini? Bangunan Rusunawa dekat perempatan itu kemana kok tidak ada?

Baca Juga: Nasib Sial Ketika akan Mencuri Durian Runtuh, Malah Pingsan karena ...

Malah di tempat itu ditumbuhi pohon kemuning dan di bawahnya ada yang berjualan nasi? Siapakah wanita penjual nasi itu?

Sampai beberapa hari Pak Saman tak habis pikir soal kejadian malam itu. Berkali-kali dia meyakinkan tempat itu,

ternyata memang benar-benar sudah dibangun Rusunuwa dan pohon kemuning yang dilihatnya beberapa malam yang lalu itu tidak ada.

Apalagi wanita cantik penjual nasi sama sekali tidak pernah muncul lagi.

"Mestinya kan tidak mungkin Pak. Sebab di dekat perempatan itu sudah dibangun Rusunawa?" tanya Pak Saman kepada Pak RT ketika bertemu di Musala selesai jamaah Maghrib.

Baca Juga: Kangen Nyasar di Jogja dan Bayi tak Mau Menetek Ibu Saat Persalinan di Rumah Sakit Ternyata Tertukar

Pak RT tersenyum memandangi warga barunya itu. "Apa sampeyan benar-benar melihat pohon kemuningnya juga tumbuh di situ?"

"Ya, Pak RT. Wanita itu jualan nasi dengan lincak kecil di bawah pohon Kemuning yang sedang berbunga. Ia duduk dengan baju kebaya hijau, dan wajahnya lumayan cantik."

"Beberapa orang lelaki duduk sambil menyangga pincuk, makan dengan lahapnya. Ketika aku mencoba memukuli mangkok dengan sendok menawarkan bakso,

tiba-tiba salah seorang yang berpakaian serdadu Jepang berdiri, membuang pincuknya, lalu mengacungkan samurai ke arahku," cerita Pak Saman.

"Wouw? Kamu tidak bertanya, kenapa samuraimu kau acungkan kepadaku? Begitu?" kata Pak RT bertanya sambil tertawa.

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 33: Diajak Bicara dari Hati ke Hati untuk Mengungkap Perasaan Cinta pada Guru Les

"Tidak, Pak RT. Aku takut dan berlari. Heran, Pak RT. Esok paginya tempat itu sama sekali tidak ada pohon Kemuning, hanya tanah dengan bangunan Rusunawanya."

Pak RT manthuk-manthuk, lalu menjelaskan. Kejadian yang dialami Pak Saman sesungguhnya potret masa lalu ketika masih dijajah Jepang sekitar tahun 1942.

Di kampung Pakis ini dulu hidup seorang janda cantik penjual nasi gudheg. Namanya Mbok Randha Pandhansari.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB

Cerita misteri gendruwo ikut ronda mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 21:00 WIB