harianmerapi.com - Anak muda satu ini pintar berolah seni pedalangan. Kedua tangannya sangat trampil memainkan wayang kulit koleksinya.
Tidak keliru jika banyak pakar dunia pakeliran pada meramal, jika Sukmono (bukan nama sebenarnya), akan menjadi dalang kondang di masa depan.
Namun begitu Sukmono sadar, untuk bisa menjadi dalang kondang dia harus banyak menimba ilmu.
Baca Juga: Pengalaman Misterius, Membeli Sepuluh Serabi yang Enak di Bulak Desa, Ternyata Penjualnya ....
Baik di lembaga pendidikan resmi mau pun ngangsu kawruh pada dalang- dalang senior.
Memang, sudah beberapa kali Sukmono memamerkan ketrampilannya, menggelar pentas wayang kulit semalam suntuk.
Suatu malam Sukmono diajak Pakdhenya tirakat di sebuah makam kuna. Disitu terdapat makam seorang dalang kondang yang hidup duaratus tahun yang lalu.
Tengah malam antara sadar dan tidak sadar Sukmono merasa didatangi seorang Kakek sepuh. Tangan kanannya membawa sebuah wayang kulit, tokoh Kresna.
“Terimalah ini. Mungkin akan berguna bagi masa depanmu,” ujar Kakek sepuh tersebut yang dalam sekejap hilang dari pandangan mata Sukmono.
Baca Juga: Yuk, Percantik Diri dengan Emas Melalui Bazaar Emas dan Kuliner Ramadhan Pegadaian
Yang dipegang Sukmono terasa sebagai wayang sungguhan.
Menjelang Subuh Sukmono dan Pakdhenya pulang. “Rawatlah baik-baik wayang itu. Instingku mengatakan, wayang tersebut bukan wayang sembarang wayang,” begitu nasihat Pakdhenya.
Dua bulan dari kejadian itu Sukmono mendapat job mendalang. “Tolong bawakan ceritera Kresna Duta”, ujar sang pemberi job.
“Nah, ini saat yang baik untuk memainkan Kresna, wayang pemberian Kakek sepuh tempo hari”, gumam Sukmono dengan hati berbunga-bunga.
Pada hari yang sudah ditentukan Sukmono beserta rombongan didampingi Pakdhenya datang ke tempat pergelaran.