harianmerapi.com - Di utara Pengeranan ada makam yang disebut makam Wirokabluk yang dimakamkan di situ adalah “Wira Kabluk” yaitu prajurit Majapahit.
Disebut Wira Kabluk karena sangat sakti kalau dipedang atau ditombak suaranya blak bluk blak bluk tidak luka.
Dia sampai ke tempat itu karena di Majapahit terjadi perang yang mengakibatkan runtuhnya kerajaan Majapahit yang ditandai dengan sengkalan “Sirna ilang kertaning bumi”, yaitu tahun 1400 Saka atau tahun 1478 Masehi.
Baca Juga: Ada Pocong Kembar Tiga 1: Suka Berbuat Iseng Pura-pura Jadi Hantu Menakuti Orang
Jadi dia termasuk pelarian untuk menyelamatkan diri. Konon kubur Wiro Kabluk itu tidak boleh diberi cungkup bergenting tetapi atapnya hanya memakai daun kelapa atau disebut blarak.
Surata dan Dariya juga nonton pertunjukkan wayang. Ia membawa kain putih yang dilipat. Keduanya nonton wayang sampai pukul 01.00 WIB.
Kemudian keduanya meninggalkan pertunjukkan wayang bersiap-siap untuk menakuti orang yang lewat.
Setelah sampai dekat makam Wiro Kabluk kain putih yang mereka bawa dibuka dan digunakan untuk membalut tubuhnya dari kepala sampai kaki. Adapun belahannya ada di bagian depan. Kemudian mereka duduk dekat makam Wira Kabluk.
Tidak antara lama ada suara eh, eh, eh, eh, dan disusul dengan munculnya hantu pocong dari timur kuburan.
Hantu itu tampak putih, tali jenasahnya masih tampak dari kepala sampai kaki. Kain kafan yang menutup mata tampak terbuka sehingga matanya tampak mengeluarkan cahaya merah campur kuning.
Hantu itu tampak jungklak jungklik di depan Surata dan Dariya yang juga wujudnya sudah seperti pocong karena dibalut dengan kain putih.
Surata dan Dariya takut sekali akan bersuara tidak bisa. Pocong itu menari jungklak jungklik mengitari Surata dan Dariya.
Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Dapat Perintah Sholat dalam Isra Mikraj, Berikut Keutamaan Khusyuk Saat Sholat
Kalau dilihat tampak ada tiga pocong atau disebut poncong kembar tiga yang satu menari-nari mengitari yang dua.