hidayah

Kekayaan Bukan Segalanya 2: Marni Kecil Siswa yang Penuh Antusias, Berprestasi dan Pelanggan Bea Siswa

Jumat, 21 Januari 2022 | 18:00 WIB
Marni selalu meraih prestasi di sekolah. (Ilustrasi Sibhe)

harianmerapi.com - Di sekolah, Marni juga menjadi gadis kecil yang selalu meraih prestasi di atas rata-rata temannya. Semua guru mengenalnya sebagai siswa yang rajin dan penuh antusias dalam setiap menerima pelajaran.

Baik teori maupun praktik nilainya pasti paling tinggi dibanding siswa yang lain. Dengan prestasinya itu, maka Marni menjadi pelanggan bea siswa.

Sejak Sekolah Dasar sampai tingkat menengah atas, Marni tak pernah lowong selalu menerima bea siswa dan juga penghargaan dari berbagai lembaga. Hal itu dikarena keaktivannya mengkuti setiap kegiatan dan berbagai lomba antarsekolah.

Baca Juga: Keutamaan Hari Jumat dan Amalan yang Dilakukan Rosulullah Agar Hidup Tenang dan Masuk Surga

Sama dengan orang tuanya, para guru yang pernah mengajar Marni juga dibuat keheranan dengan energinya yang seolah tak pernah habis.

Gagasan-gagasan yang dilontarkan Marni juga sering di luar dugaan para gurunya. Seperti dibuatnya taman tanaman obat di halaman belakang sekolah ketika masih SMP, juga dari gagasan Marni.

Saat tengah jam istirahat, Marni melihat ada sepetak lahan yag tak terurus sehingga ia mencoa untuk memanfaatkannya dengan menanam berbagai bibit tanaman obat. Seperti kunyit, lengkuas, kencur, temulawak, lidah buaya dan lain sebagainya.

Semua bibit Marni yang mengusahakan, dengan mengambil tanaman yang ada di rumahnya. Dengan rapi tanaman itu ia susun dan dirawat setiap hari.

Baca Juga: Cerita Misteri Main Petak Umpet di Malam Jumat Kliwon Terperangkap Masuk Belik Tak Bisa Beringsut

Marni juga berpesan pada penjaga sekolah, agar ikut merawat tanaman itu. Ternyata tak butuh waktu lama, lahan yang semula mangkrak telah berubah menjadi hijau dan enak dipandang.

Guru-guru yang semua tak pernah berpikir soal lahan kosong itu pun dibuat terkaget-kaget. Salah satu siswa mereka telah menyulapnya menjadi lahan yang sangat bermanfaat.

Pasalnya, gagasan Marni tak hanya menanam saja, melainkan telah memanfaatkan berbagai tanaman itu untuk dikemas dan ada pula yang sudah diramu untuk dijadikan obat atau jamu. Kemudian kemasan obat itu dijual di koperasi sekolah.

Atas usahanya itu, Marni pun mendapat penghargaan dari sekolah. Kemudian ia juga disertakan dalam lomba kreativitas siswa, yang ternyata juga meraih predikat juara.

Seolah tak pernah berhenti prestasi demi prestasi yang diraih Marni meski usianya terbilang masih sangat belia. (Bersambung) *

 

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB