Hatinya jadi semakin berdebar, disertai rasa takut. Uang milik siapa ini? Maka bergegas Ny. Iyah ke rumah Ny. Marni untuk mengembalikan uang itu, sebagai pengganti uang arisan yang kurang seratus ribu rupiah.
Semula Ny. Marni menolak, karena uang yang hilang sudah diganti dengan uang kas. Namun Ny. Iyah memaksa karena uang yang ditemukan merasa bukan miliknya.
Baca Juga: Hasil Tanggapan DCS, Bawaslu Sukoharjo Terima Aduan Salah Satu Parpol, Ini Permasalahannya
Merasa serba tidak enak semuanya, beberapa ibu pengurus pengajian kemudian mendatangi rumah Ny. Iyah di hari lain untuk melakukan klarifikasi agar tidak menimbulkan fitnah.
Ny. Iyah kemudian mengaku, sepulang dari arisan dirinya merasa ada beban berat di punggunggnya. Seperti sedang menggendhong sesuatu benda.
Kemudian ketika sedang tidur mimpi disuruh mengembalikan uang, dan usai salat Subuh menemukan uang di dapur.
Ketika hal tersebut kami tanyakan ke orang ‘pintar’ ternyata di antara peserta arisan ada yang membawa ‘thuyul’ kemudian ditinggal dan pulangnya minta gendhong Ny. Iyah.
Tapi karena Ny. Iyah benar-benar bersih dan jujur, seperti ada seseorang yang mengingatkan melalui mimpinya untuk mengembalikan uang tersebut. (Seperti dikisahkan Bambang Nugroho di Koran Merapi) *