HARIAN MERAPI - Rupanya banyak cerita misteri yang dialami oleh tukang ojek online.
Seperti halnya cerita misteri kali ini, ketika mendapat order mengantar sebuah guci.
Namun ternyata alamat yang dituju tidak ditemukan nomor rumahnya.
Sing itu hape Joni (bukan nama sebenarnya) berbunyi, diperhatikan notifikasinya ternyata sebuah order untuk mengantar paket.
Sudah tujuh bulan ini Joni bekerja sebagai ojek online. Segera dinyalakan motornya dan menuju lokasi. Sampai alamat yang dituju, ternyata order dari karyawan jasa pengiriman.
Joni diminta mengantar paket dibungkus kertas dan dilapisi kayu pelindung. Informasinya, barang tersebut berupa guci namun jangka waktu pengiriman sudah jatuh tempo dan sama sekali tidak ada klaim dari pengirim maupun penerimanya.
Pengirim dan penerima pun sama sekali tidak mencantumkan nomor kontak. Joni kemudian berangkat mengirim paket itu. Anehnya, hampir sepanjang perjalanan terdengar suara seperti gelas pecah dari paket itu.
Sekitar 30 menit berkendara, Joni mulai mendekati alamat yang dituju.
Dari situ keanehan terjadi. Awal menyusuri jalan itu, diperhatikan bahwa nomor rumah sudah berurutan tapi kenapa ia tidak menemukan rumah nomor 12? Ia kemudian bertanya ke satpam sebuah bengkel bernomor 11.
Bapak satpam itu memberitahu, bahwa di sebelah bengkel yang dia jaga cuma ada nomor 9, 10, 13, 14, 15, nah di antara nomor 11 dan 13 ini ada gang kecil selebar 1,5 meter tetapi tidak ada bangunan sama sekali di belakang bangunan-bangunan sepanjang jalan Rekso.
Berkali-kali Joni keliling seputar daerah itu sembari berhenti untuk bertanya tapi benar-benar tak ditemukan alamat itu.
Selepas maghrib Joni memutuskan pulang. Di perjalanan pulang saat melintasi kembali Jalan Rekso terasa hawa gaib menyelimuti perjalanan.
Guci yang dibawa mulai sering bergerak dengan sendirinya dan mengeluarkan aroma bunga sedap malam padahal tadi cuma bau dupa.