HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika Ahmad mendapat surat gaib untuk meliput.
Ia memotret puing-puing bekas sebuah bangunan, namun ternyata hasilnya yang tampak gambar bule berpakaian serba putih.
Siapakah sosok bule yang tampak di foto hasil jepretan Ahmad?
Ahmad (bukan nama sebenarnya) bukan seorang jurnalis, namun dia mahasiswa yang punya hobi menulis. Hasil tulisannya sering dimuat di media cetak. Karena itu, para tetangganya sering memanggil Ahmad dengan sebutan Mas Wartawan.
Pagi itu bangun tidur Ahmad terheran-heran. Ada secarik kertas lusuh tergeletak di atas meja belajarnya. Kertas tersebut dia amati. Ternyata ada tulisannya.
Ditulis bukan menggunakan fulpen atau ballpoint, namun dengan potlot tinta. Untuk jaman sekarang sudah sangat langka orang menulis menggunakan potlot tinta.
Karena lamat-lamat, Ahmad agak kesulitan membaca tulisan di atas kertas lusuh tersebut:
Rumahku antik, besar dan unik. Kalau kau mau, boleh kau tulis tentang rumahku itu. Jangan lupa bawa kamera. Temui Pak RW setempat. Dia tahu banyak tentang rumahku. Salam. Yan.
Begitulah bunyi tulisan tersebut. Tidak lupa disertakan juga denah lokasi rumah itu.
Meski tidak kenal dengan orang bernama Yan, si pengirim secarik kertas tersebut, Ahmad tertarik juga untuk menulis tentang rumah antik itu. Sebelum menemui Pak RW dia terlebih dulu mendatangi rumah yang dimaksud.
Ternyata hanya berupa puing-puing dengan tetumbuhan yang menyemak. Ada dua pohon beringin tua di kanan dan kiri halaman depan.
Nalurinya mengatakan jika puing-puing ini memang bekas bangunan besar. Dengan kameranya dia jepret sana jepret sini sepuasya.
“O, Nakmas mau tahu tentang rumah besar yang kini tinggal puing itu?” ujar Pak RW ketika ditemui Ahmad. Pak RW dengan gamblang menceriterakannya. Dia mengetahui banyak tentang rumah tersebut karena dulu kerap diceritai oleh bapaknya.
