“Bendaraku sedang punya gawe menikahkan putrinya. Butuh air banyak untuk mandi, cuci, minum dan lainnya. Besok kalau perhelatan itu selesai, bendungan akan kami buka kembali."
"Saya jamin sumur ini akan megung lagi airnya,” ujar sosok lelaki itu panjang-lebar.
Kang Mijan menghentikan pekerjaannya dan naik ke atas. “Sudah beres, Pak. Tapi maaf, Pak Prayitno harus bersabar,” ujar penggali sumur tersebut.
Kemudian Kang Mijan membeberkan pengalaman yang baru saja dialaminya. Pak Prayitno manggut-manggut percaya. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *