Cerita misteri penggali sumur menemukan misteri sumur yang digalinya kering tidak ada air sama sekali

HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri seorang penggali sumur diminta untuk menggali sumur yang kering.

Namun ia akhirnya menemukan misteri mengapa sumur yang digalinya itu kering tidak ada air sama sekali.

Seperti kemarau tahun lalu, ketigo tahun ini desa Ganjur dilanda kekeringan. Sumur Pak Prayitno (bukan nama sebenarnya) yang semula airnya megung, lambat laun menjadi asat.

Baca Juga: Survei LSI: Pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir menempati peringkat teratas dari sejumlah simulasi

Daripada setiap kali membeli air dari pedagang yang menawarkan air bersih dengan menggunakan mobil tangki, Pak Prayitno datang ke seorang penggali sumur, Kang Mijan (nama samaran), untuk memperdalam sumurnya.

“Kalau bisa besok pagi mulai digarap ya, Kang. Dikeduk tiga meter saja tentu sudah keluar airnya dan akan megung lagi,” ujar Pak Prayitno sembari memberi uang panjar.

Karena harus mengerjakan pekerjaan yang sama pada pemesan yang lebih dulu datang, baru tiga hari kemudian Kang Mijan datang.

Berkat pengalamannya yang sudah puluhan tahun dalam hal gali-menggali sumur asat, Kang Mijan tidak kesulitan menggarap pekerjaan tersebut.

Pagi itu dengan dukungan seorang pembantunya, Kang Mijan langsung “ambles bumi”, turun ke dalam sumur. Ternyata pekerjaan itu tidak seperti yang diperkirakan.

Sumur Pak Prayitno sudah dikeduk sedalam tiga meter lebih, air yang diharap belum juga muncul. Tanah masih kering. Menjelang Asar pekerjaan dihentikan dan akan diteruskan keesokan harinya.

Baca Juga: IKN dapat dukungan anggaran infrastruktur IKN sebesar Rp35,57 triliun untuk tahun depan

Hari berikutnya, pukul delapan Kang Mijan sudah masuk sumur. Selagi jongkok mengeduk dasar sumur dengan linggis….Jleg! Tiba-tiba ada sepasang kaki di depannya.

Spontan kepala Kang Mijan mendongak ke atas. Penggali sumur itu melihat sesosok laki-laki berpakaian Kejawen, layaknya seorang abdidalem Kraton. Berdiri mepet tebing sumur.

Dengan suara halus sosok lelaki tersebut berujar dalam bahasa Jawa. “Rasah jero-jero nggonmu ngedhuk sumur. Yen wis wayahe, sesuk banyune rak megung maneh.”

Tanpa ditanya, sosok lelaki tersebut memberi informasi, jika mata air sumur tersebut memang sedang dibendung.