HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri kemarahan para kucing ketika temannya disiksa oleh Dalijo.
Tak pelak, Dalijo pun mendapat balasan setimpal dari teman-teman kucing tersebut.
Bagamaimana bentuk pembalasan para kucing tersebut? Ternyata kisahnya menjadi cerita misteri.
Baca Juga: Hukuman Sambo didiskon, lama-lama bebas...
Nenek Samsul (bukan nama sebenarnya), adalah seorang pecinta binatang, utamanya kucing. Kucing peliharaannya ada sembilan ekor.
Tiap pagi dan sore dengan penuh kasih sayang kucing-kucingnya dia beri makan. Kadang dibersihkan bulunya.
Beberapa kucing tetangga juga sering ikut makan. Bagi Nek Samsul, memberi makan kucing terasa sangat membahagiakan.
Sebaliknya, Dalijo (nama samaran), cucunya yang tinggal serumah, sangat benci dengan binatang yang suka meang-meong dan menempel-nempel manusia itu.
Siang itu pulang kuliah, Dalijo langsung mengambil piring dan menciduk nasi begitu melihat di lemari makan ada lauk bandeng presto, kesukaannya.
Tengah menikmati makan siangnya, telpon di ruang tamu berdering. Piring nasinya dia letakkan di meja dan bergegas akan mengangkat telpon. Begitu selesai menerima telpon, Dalijo kembali ke meja.
Baca Juga: Esteban Viscarra Puji Asisten Pelatih PSS Sleman Usai Lawan Bhayangkara Presisi
“Ya ampun…, nasiku kau obok- obok?!” gerutunya ditujukan kepada tiga ekor kucing yang naik ke meja, memakan nasi lauk bandeng presto miliknya.
Emosinya naik ke ubun-ubun. Thas! Salah seekor kucing yang merubung piringnya dia tendang keras-keras.
Badannya terpental dan menabrak tembok. Terbaring di pojok ruangan. Tidak terdengar lenguhnya. Sepertinya memaklumi akan kesalahannya. Namun dari tatapan matanya, kucing berbulu kembang asem itu sepertinya menahan sakit.
Benar saja, pada keesokan harinya kucing kesayangan Nenek Samsul itu tidak mau makan. Begitu juga pada hari berikutnya dan berikutnya lagi.
