HARIAN MERAPI - Kisah cerita misteri ketika kampung mengadakan lomba karaoke untuk memperingti Hari Lansia.
Lomba karaoke tersebut memang khusus bagi para lansia di kampung tersebut.
Namun ada satu peserta tambahan yang bikin merinding karena ada kejadian yang mengejutkan.
Dalam rangka memeriahkan Hari Lansia beberapa waktu lalu, pemuda- pemudi dusun Mertikerep mengadakan beberapa kegiatan.
Utamanya diperuntukkan bagi para lansia. Salah satunya adalah lomba menyanyi tunggal antar lansia, dengan iringan musik organ.
Lomba yang diperkirakan akan diikuti oleh duapuluh lansia, ternyata pesertanya membeludak. Sampai dengan hari terakhir pendaftaran, ada tigapuluh lima Kakek dan Nenek ikut mendaftar.
Lomba menyanyi antarlansia yang digelar di pendapa rumah Pak Martoyo (bukan nama sebenarnya), berjalan lancar. Satu persatu peserta berusaha tampil maksimal.
Ada yang menyanyi lagu kroncong, campursari, namun yang terbanyak memilih lagu Indonesia lama. Boleh jadi, para Simbah tersebut pada bernostalgia, mengenang masa muda mereka.
Setelah semua peserta lomba tampil, para juri yang terdiri dari Mas Sis, Pak Kriyo, dan Lik Mangun (ketiganya nama samaran), mengadakan sidang untuk menentukan pemenangnya.
Dalam acara bebas sambil menunggu keputusan Dewan Juri, tiba-tiba muncul sesosok pria sepuh, berjalan terbungkuk- bungkuk, menemui Mas Beni (nama samaran ), yang jadi MC.
"Mas, untuk mengisi waktu kosong, aku tak menyanyi ya?" pinta sosok pria sepuh tersebut kepada Mas Beni. Sang MC pun mempersilakan.
Sebelum menyanyi, lelaki sepuh itu memperkenalkan diri bernama Kumedi ( nama samaran ). Mengaku, waktu kecil dulu pernah tinggal bersama Neneknya di dusun Mertikerep.
Hadirin terpana mendengar alunan suara pria sepuh tersebut yang memang enak didengar. Usai menyanyi lagu kroncong "Hanya Engkau", seperti lazimnya penyanyi, lelaki tersebut membungkukkan badan dan menganggukkan kepala.
Bersamaan dengan itu...glodhag! Kepala penyanyi sepuh itu jatuh di lantai pendapa. Semua yang hadir menjerit, kaget, heran, dan ketakutan.