HARIAN MERAPI - Simak kumpulan cerita lucu dan kisah nyata wali siswa yng ternyata tak bisa menulis.
Juga cerita lucu dna kisah nyata tentang pengunjung warung makan disangka pengamen.
"Sudah 3 semester ini saya bertemu mbah-mbah yang selalu mengambilkan rapor cucunya," tulis Erik Miyarto, MTs Assa'it Blado, Jl. Raya Blado, Reban Km 01, Batang, Jawa Tengah mengawli ceritanya.
Baca Juga: Dispendukcapil Sukoharjo Rencana Sasar Mahasiswa Aktivasi KTP Digital untuk Kejar Target dari Pusat
Saat saya minta menulis nama dan tanda tangan dia selalu bilang gini. "Ngapunten Pak asto kulo sakit nembe dawah saking motor dadose mboten saged nyerat." (Maaf Pak, tangan saya sakit habis jatuh dari motor tidak bisa menulis).
Hal itu terjadi selama 3 semester saat saya menjadi wali kelas. Usut punya usut ternyata simbah tersebut tidak bisa menulis.
Sementara Iis Suwartini, Panggungharjo, Sewon, Bantul bercerita saat jjan di warung makan.
"Saya makan soto batok di sebuah warung makan. Tidak lama kemudian, datanglah pasangan pemuda pemudi membawa gitar menuju ke arah saya."
Saya segera menyiapkan uang untuk diberikan. Tapi lha kok mereka malah duduk di depan saya.
Dan kemudian sang pria mengajari teman yang mungkin kekasihnya bermain gitar. Duh, kusangka mereka pengamen. Dengan cepat saya pun memasukan kembali uang ke dompet.
Baca Juga: Penipuan online marak lagi, kenali dan hindari jangan sampai jadi korban
Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata ini dikutip dari rubrik Terjadi Sungguh sungguh yang pernah tayang di Koran Merapi. *
