HARIAN MERAPI - Simak kumpulan cerita lucu dan kisah nyata tentang makanan bernama gadungan dari Kutoarjo.
Serta cerita lucu dan kisah nyata fungsi kentongan zaman sekarang untuk mengumpulkan warga.
"Kata gadungan di berbagai daerah punya arti pengangguran atau orang yang tak punya pekerjaan, sukanya bertindak kriminal," tulis Aris Irianti, SMP N 3 Purworejo, Jalan Mardi Husodo 3 Kutoarjo.
Baca Juga: Cerita misteri bocah perempuan yang tewas kecelakaan bersama ibunya ikut bermain lompat tali
"Namun di Kutoarjo kata gadungan punya arti lain, yaitu makanan yang terbuat dari singkong sebagai pengganti nasi, bebas kolesterol, dibungkus dengan daun jati.
Harganya seribu rupiah, banyak dijual di pasar tradisional.
Sedang G. Supena, Karangjati RT 19/42 Sia Mlati Sleman Yogyakarta bercerita soal kentongan.
Baca Juga: Penahanan Ferdy Sambo Cs dipindahkan ke Lapas Cibinong Bogor, ini alasannya
"Dulu kentongan menjadi alat untuk memberi informasi bila ada kematian, pencurian atau tanda bahaya seperti kebakaran."
Namun pada tanggal 15 Maret 2015 lalu, saat Bulik saya meninggal dan disemayamkan di Balai RW 4 Terban, sebelum acara upacara pemberangkatan ke makam saya dikejutkan bunyi kentongan keras.
Ternyata itu untuk memberi tahu warga yang belum hadir.
Baca Juga: Dua kelurahan di Salatiga mulai krisis air bersih, Palaga turun tangan droping air
Wah kentongan rupanya masih bermanfaat sebagai pengundang warga untuk berkumpul ya. Terima kasih warga Terban semuanya.
Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata ini dikutip dari rubrik Terjadi Sungguh sungguh yang pernah tayang di Koran Merapi. *