HARIAN MERAPI - Korban tewas kecelakaan kadang menyisakan cerita misteri meski tidak masuk nalar.
Seperti cerita misteri tentang bocah perempuan yang tewas kecelakaan bersama ibunya.
Ia sempat ikut bermain lompat tali dengan anak=anak sebayanya pada suatu sore menjelang Maghrib.
Baca Juga: Kemenag Kaji Perpendek Masa Tinggal Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Tidak seperti biasanya, sore yang cerah itu tidak banyak anak yang bermain di plataran rumah Bu Sumri.
Hanya ada dua anak perempuan, Yani dan Dani yang telah siap dengan tali dari karet gelang yang dirangkai. Keduanya ingin bermain lompat tali.
"Yuk main bertiga sama aku," ujar seorang anak perempuan yang tiba- tiba muncul. Ketiganya lalu hompimpah.
"Hore menaaang. Aku yang main duluan," ujar bocah perempuan asing tersebut. Lalu Yani dan Dani mengambil posisi.
Berdiri di sisi utara dan selatan sambil keduanya memegang ujung tali. Tali dari rangkaian karet gelang pun diputar naik- turun berbarengan.
Hup! Bocah perempuan itu masuk ke tengah tali karet yang diputar. Kaki keduanya Danigkat cepat- cepat manakala tali karet itu berada di posisi bawah.
Baca Juga: Ribuan pelanggar terjaring Operasi Zebra Progo di Bantul, ini mayoritas pelanggarnya
Yani dan Dani gembira namun juga heran. Bocah perempuan yang belum dikenalnya itu teramat sangat trampil bermain lompat tali.
Dalam waktu duapuluh menit, satu kali pun kaki bocah perempuan tersebut tidak menyentuh tali karet. Yani dan Dani semakin bersemangat mengayun dan memutar tali karet yang ujungnya mereka pegang.
Tiba-tiba terdengar suara lembut seorang perempuan, berasal dari belakang rumah Bu Sumri. "Rikaaa...pulanglah. Hari sudah petang."
Dan dalam sekejap, gadis cilik yang dipanggil Rika dan sangat trampil bermain lompat tali tersebut hilang dari pandangan Yani dan Dani.
Keduanya tertegun beberapa saat dan hanya bisa berpandang- pandangan.