HARIAN MERAPI - Simak kumpulan cerita lucu dan kisah nyata tentang anak keci yang tak mau diberi uang emisi baru.
Serta cerita lucu dan kisah nyata menerapkan pepatah sedia payung sebelum hujan secara harafiah.
"Uang baru sebenarnya sudah agak lama dikeluarkan pemerintah," tulis Budy Hastono, Jalan Letnan Yusup Babakan RT 21RW 06 Kalimanah Purbalingga.
Baca Juga: 12 desa di Sukoharjo terdampak kekeringan, ribuan warga kekurangan air bersih
Namun ternyata masih saja ada yang belum mengetahuinya. Seperti pengalaman yang dialami keponakan saya.
Suatu hari ia ingin jajan di sekolahnya, dengan uang Rp 2000 pecahan baru. Tapi si penjual malah berkata: "Kiye dhuwit palsu ora kanggo" (Ini uang palsu tidak bisa dipakai).
Sejak itu keponakan saya kalau sekolah hanya mau diberi 'sangu' uang model lama.
Baca Juga: Sembilan fungsi keluarga bagi perkembangan dan pertumbuhan anak, diantaranya fungsi literasi
Sementara lain lagi dengan kisah Anik Kuswanti, MTsN 1 Bantul. "Ada peribahasa 'Sedia payung sebelum, hujan'."
Rupanya temanku ingin menerapkan peribahasa itu secara harfiah. Suatu hari yang cerah, ia tetap memakai jas hujan ketika akan pulang.
Saat ditanya, dengan santai ia menjawab: "Biar gak apa-apa. Daripada nanti tiba-tiba hujan, aku bisa tetap jalan terus." Maklum, ia harus menempuh perjalannan cukup jauh, dari Jl Imogiri Barat sampai Dekso Kulonprogo.
Baca Juga: Tradisi Saparan di Kota Toleran Indonesia, Meriah Melebihi Lebaran, Bahagia dan Makan Bersama
Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata ini dikutip dari rubrik Terjadi Sungguh sungguh yang pernah tayang di Koran Merapi. *