HARIAN MERAPI - Simak kumpulan cerita lucu dan kisah nyata berikut ini
Kumpulan cerita lucu dan kisah nyata kali ini tentang cara doker mengatasi pasien balita yang takut diperiksa
Juga ada cerita lucu dan kisah nyata tentang suka duka menjadi pengurus kematian RT, yang dikutip dari rubrik Terjadi Sungguh sungguh di Koran Merapi.
Baca Juga: Dinsos Salatiga bantu kompresor untuk tukang tambal ban, Baznas bantu 25 rol selang angin
"Di RS PKU Muhammadiyah Gombong, ada pasien balita menangis histeris saat mau diperiksa," tulis Slamet Arbani asal Kauman Gombong mengawali ceritanya.
Dokter rupanya punya jurus jitu, dengan membeli dua balon karbit. Yang satu diberikan ke balita dan satunya tetap dipegang dokter. Ternyata si anak masih menangis.
Bukannya takut disuntik, tapi minta balon yang dipegang pak dokter yang berwarna merah.
Setelah balon diberikan, barulah si balita diam, bahkan tertawa-tawa kecil. Dokter pun bisa memeriksa si anak dengan leluasa.
Baca Juga: Perlu Penyelamatan Nelayan dan Pelabuhan Juwana, Ada Masalah Apa?
Lain lagi cerita Budy Hastono asal Kalimanah Purbalingga. "Menjadi pengurus kematian RT ternyata banyak suka dukanya."
Seperti yang saya alami sekarang. Dalam satu bulan ada tiga kejadian kematian (Desember 2017). Sebagai pengurus tentu saja bila ada peristiwa baik itu siang, malam, pagi ataupun sore harus siap melayani.
Ya menyediakan ubarampe orang meninggal termasuk keluarga yang kena musibah. Berhubung dalam bulan Desember termasuk kejadian luar biasa, yang meninggal ada 3 orang dalam satu wilayah RT, persediaan kain kafan sampai kehabisan.
Belum sempat membeli sudah ada peristiwa kematian lagi. Sebagai solusi kami sepakat meminjam kain kafan ke RT tetangga dengan perjanjian setelah beli dikembalikan.*