HARIAN MERAPI - Generasi muda sebagai pewaris budaya bangsa harus memiliki wawasan dan pengetahuan luas terkait dengan budaya yang ada di Indonesia.
Begitu juga dengan nilai-nilai budaya dan keistimewaan Yogyakarta, generasi muda harus paham dan mengerti sejarahnya terlebih bagi anak muda yang berada di DIY.
Demikian hal itu disampaikan Penghageng Urusan Pambudidaya Kadipaten Pakualaman, KPH.dr.H.Kusumoparastho dalam sambutan pengantarnya pada Dialog Budaya Malam Sabtu Kliwon bertema "Memayu Hayuning Bawana Penanaman Nilai nilai Keistimewaan pada Generasi muda" di ruang Danawara Pura Pakualaman, Jumat (2/6/2023) malam.
Nilai-nilai Keistimewaan sangat penting untuk dipahami dan selanjutnya dilaksanakan dalam pergaulan sehari-hari di masyarakat.
Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya sebagai kekayaan filosofi milik dua kerajaan penerus Mataram Islam di Yogyakarta, tetapi juga nilai nilai kemasyarakatan yang hidup dan tumbuh di kampung kampung.
"Generasi muda menjadi penerus atas keberlangsungan keistimewaan ini, jadi sangat penting untuk terus diberi masukan dan pengetahuan tentang nakna filosofi dan sejarahnya sebagai bekal mereka," ucap Kanjeng Dokter begitu pria sepuh ini biasa disapa.
Saat ini pengertian Memayu Hayuning Bawana baru sebatas konsep filosofi yang memiliki keluasan makna penafsirannya.
Baca Juga: Korea Selatan dan Uruguay lolos, berikut jadwal semifinal Piala Dunia U20
Meski begitu Kadipaten Pakualaman mencoba memaknai filosofi ini menjadi gerak yang dapat diujudkan dalam visi dan misi pengemban kebudayaan bagi kesejahteraan masyarakat Yogyakarta.
"Kita pernah undang lima orang profesor untuk bicara tentang filosofi ini, tetapi yang muncul adalah lima konsep tafsir berbeda dari sudut pandang yang beda juga," urai mantan anggota Dewan Pers ini.
Artinya adalah begitu lanjut Kangjeng Kusumo, konsep filosofi ini menjadi ruang terbuka dari arah mana cara menguraikannya serta mengisi kekosongan ruang pemahaman dan pemaknaan sesuai daya kemampuan dalam menarik intepertasinya.
"Konsep yang Kadipaten Pakualaman lakukan dalam menterjemahkan filosofi ini adalah menggali nilai-nilai yang dapat diwujudkan bagi kesejahteraan masyarakat sesuai visi misi Pengemban Kebudayaan," katanya.
Baca Juga: Tersangka korupsi TKD Caturtunggal Depok ajukan praperadilan