JOGJA, harianmerapi.com - Dinas Pariwisata DIY bersama Kadipaten Puro Pakualaman menyelenggarakan Sayembara Jemparingan PA Cup 2022 di Lapangan Kopertis V, Jetis Yogyakarta, Minggu (26/6/2022).
Acara yang diikuti 70 club jemparingan di wilayah DIY tersebut juga dalam rangka Mangayubagya Hadeging Kadipaten Pakualaman ke 210 (hitungan masehi).
Sebelum perhelatan jemparingan dimulai, diawali dengan penampilan Tari Kekablak dari Sanggar Krincing Manis kemudian disusul parade prajurit yang membawa trophy bergilir Paku Alam.
Trophy tersebut kemudian diberikan kepada Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo diteruskan ke GKBRAy Adipati Paku Alam X dan Ketua Panitia K.R.T Radyowisroyo.
Sayembara Jemparingan PA Cup 2022 dibuka secara simbolis oleh GKBRAy Adipati Paku Alam X ditandai dengan pemukulan bende.
Kemudian acara dilanjutkan dengan menjemparing atau memanah bersama oleh Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Pakualam, Kepala Dinas Pariwisata DIY, K.R.T Radyowisroyo, dan B.P.H Kusuma Bimantoro selaku ketua PERPANI DIY.
GKBRAy Adipati Paku Alam X dalam acara tersebut mengatakan bahwa jemparingan di Kadipaten Pakualaman menjadi kegiatan olahraga tradisional yang selalu dilakukan baik pada Sabtu Kliwon ataupun setiap tahunnya pada lingkup nasional maupun internasional.
“Pada tahun ini sayembara jemparingan memperebutkan Trophy Mahkota Paku Alam kembali dilaksanakan, setelah sebelumnya ditiadakan karena pandemi."
"Kami berharap sayembara jemparingan perlu terus dilestarikan dan kedepannya dapat diselenggarakan dengan jumlah peserta yang lebih banyak.” Ujar GKBRAy Adipati Paku Alam X
Sayembara jemparingan berlangsung sebanyak 20 (dua puluh) rambahan atau 20 sesi. Dalam setiap rambahan masing-masing peserta memiliki kesempatan untuk memanah sebanyak 4 kali.
Dalam acara tersebut, para peserta yang terdiri dari 158 pemanah harus melepas anak panah dari busur setelah mendapat aba-aba dari panitia.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan Sayembara Jemparingan PA Cup karena selain sebagai upaya pelestarian budaya jemparingan, juga dapat menarik wisatawan minat khusus untuk datang ke yogyakarta.