Usai ritual Saparan, ada acara yang unik dan menarik yang dilaksanakan warga dusun
pada acara Saparan Merti Dusun kali ini.
Acara unik ini adalah performance art atau pagelaran seni ‘Pernikahan Pohon Tembakau’. Peragaan pernikahan pohon tembakau diwujudkan dengan sepasang pohon tembakau bernama ‘Kyai Pulung Sata’ dan ‘Nyai Srinthil’.
Makna pagelaran seni pernikahan pohon tembakau ini, agar tembakau yang dipandang oleh sebagian masyarakat sebagai barang haram, setelah dinikahkan akan menjadi barang yang halal,” jelas Agus Suyitno, seniman dari kaki Gunung Merapi yang melaksanakan ritual ini. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *