HARIAN MERAPI - Rangkaian acara ritual tradisonal Saparan Merti Dusun Gopaan, Magelang, 13 Agustus 2024, diawali dengan Kirab budaya dari dusun Gopaan menuju ke Sendang Piwakan yang diikuti warga dusun dan para seniman kesenian rakyat.
Kirab ini mengusung ‘Tumpeng Rejeki’ yang berupa susunan aneka macam hasil bumi yang bermakna sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rejeki baik yang berupa hasil bumi dan hasil pertanian.
Acara ini dimeriahkan dengan pementasan kesenian rakyat Jatilan.
Baca Juga: Fitur QRIS Transfer di Aplikasi BRImo Memudahkan Transfer dan Tetap Aman, Ini Caranya
Acara ritual tradisional Saparan Merti Dusun Gopaan dipusatkan di Sendang Piwakan yang lokasinya di sebuah lembah pinggiran dusun sisi timur.
Dalam ritual ini dipanjatkan doa syukur dan doa permohonan keselamatan kepada Allah SWT. Ritual ini digelar di makam pepunden cikal bakal dusun di tepian sendang.
Di sini, kepala dusun Gopaan, Sugitno mengawali ritual dengan membakar kemenyan dan meletakkan aneka macam sesaji di sebuah cungkup kecil sebagai ‘asung bekti’.
Sesaji tersebut berupa kembang boreh, ingkung ayam, nasi tumpeng, aneka jenis sayuran, secangkir kopi, secangkir teh dan secangkir air putih.
Baca Juga: Sidang Eksepsi Guru Honorer Supriyani, Kuasa Hukum Ungkap Permintaan Rp50 Juta untuk Hentikan Kasus
Untuk doa ‘asung bekti’ kepada Bumi Pertiwi, “Wekdal punika, warga Dhusun Gopaan sami nindakaken bekti, mugi-mugi tansah manggih kawilujengan, katentreman, keamanan.
Kaliyan mugi-mugi anggenipun nyambut damel menapa kemawon, dipun paringana kawilujengan, kathah rejeki sarta kabul sedaya panuwunipun”.
(Saat ini warga dusun Gopaan melaksanakan bakti, semoga dalam bekerja apa saja diberi keselamatan, ketenteraman dan banyak rejeki serta terkabul semua permohonan).
Acara ‘Saparan Merti Dusun Gopaan’ digelar pada hari Selasa Pahing, 7 Sapar 1958 Je
atau 13 Agustus 2024 yang lalu.
Baca Juga: Begini cara merawat pasien flu singapura di rumah agar tak menular
Saparan Merti Dusun ini masih kental dengan nuansa ‘sinkretis’ yang memadukan budaya spiritual masyarakat setempat dengan kepercayaan agama warga dusun Gopaan yang sebagian besar memeluk agama Islam. Ada dua buah bangunan masjid yang cukup megah di dusun ini.