HARIAN MERAPI - Bagian keempat dari cerita hidayah akibat memetik buah terlarang, akhirnya muncul janin hasil dari hubungan gelap.
Padahal jelas itu merupakan janin yang tak dikehendaki karena mereka sesungguhnya tak ingin ada kehamilan di luar nikah.
Hadist Nabi; "Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap empat puluh hari kedua, terbentuklah segumpal darah beku. Ketika genap empat puluh hari ketiga, berubahlah menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia." (H.R Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama
Mendengar ucapan Sita yang mengaku dirinya terlambat bulan, sontak pikiran Karman menjadi kalut. Dia tak pernah berpikir hal ini bakal terjadi.
Ia sudah selalu mengingatkan kekasih gelapnya itu untuk tidak lupa minum obat yang diberikan. Namun manusia hanya bisa merencanakan. Sekarang kenyataannya di luar yang diharapkan, membuat Karman menjadi panik.
"Benar kamu terlambat bulan?"
"Sudah satu bulan lebih, Mas."
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 2, mendekati zina hingga terlibat hubungan gelap
"Mengapa tidak bilang dari dulu," ujar Karman agak emosi.
Sementara Sita hanya bisa menangis, mendekap lututnya sendiri untuk menguatkan hatinya. Sama seperti Karman, dunia seakan gelap di mata Sita.
Buyar sudah semua angan-angan indah yang pernah bersemayam di benaknya. Angan-angan lulus kuliah dan menjadi wanita karir. Baru setelah itu ingin membangun rumah tangga dengan pria yang ia cintai.
Tak pernah ia bayangkan risikonya ternyata seperti ini, saat berhubungan dengan pria terlalu bebas. Terlebih lagi Karman sudah memiliki keluarga.
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 3, suami mendua dan menjadi budak nafsu sosok wanita lain
Terlintas dalam pikiran Sita, untuk menggugurkan kandungannya. Ternyata hal itu sejalan dengan pikiran Karman. "Kita cari saja orang yang bisa menggugurkan kandungan," kata Karman lirih.