HARIAN MERAPI - Bagian kedua dari cerita hidyah akibat memetik buah terlarang, setelah mendekati zina maka tak terelakkan terlibat hubungan gelap.
Firman Allah; "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk." ( QS. Al Isra’: 32 ).
Hubungan cinta antara Karman dengan sang mahasiswi, Sita (bukan nama sebenarnya, sepertinya semakin tak terbendung.
Baca Juga: Akibat memetik buah terlarang 1, tergoda anak kos saat melihat pada pandangan pertama
Orang tua Karman, Pak Gondo, lama-lama mulai mengendus maksud tidak baik anaknya itu, karena makin sering menyambangi dirinya tanpa membawa istri dan anak-anaknya. Terlebih lagi Karman mulai berani bercengkerama dengan Sita di depan umum.
Sebagai orang tua, Pak Gondo ingin mengingatkan bahwa apa yang dilakukannya sekarang ini sangat membahayakan keutuhan rumah tangganya.
Tapi lantaran sejak kecil Karman sangat dimanja dan tidak pernah ditegur, maka ada keraguan Pak Gondo untuk menasihatinya secara terang-terangan.
"Lastri dan anak-anakmu kok tidak pernah kamu ajak kesini, Karman?" hanya kata sindiran seperti itu yang bisa disampaikan Pak Gondo, dengan harapan Karman bisa mengerti maksudnya.
Baca Juga: Kasus penikaman imam mushala di Jakbar, polisi periksa 40 CCTV untuk tangkap pelaku
"Saya kan langsung dari kantor Pak. Lagian Lastri juga sibuk di rumah," jawab Karman yang selalu ada saja alasan untuk mengelak.
Sementara Lastri sendiri tidak curiga dengan perubahan sikap Karman, karena ia merasa suaminya perlu lebih memperhatikan orangtuanya. Hal ini membuat Karman makin berani dalam melangkah untuk mendekati Sita.
Jika selama ini mereka hanya bertemu di kos-kosan, maka selanjutnya Karman mulai berani mengajak Sita ketemuan di luar rumah.
"Sita, yuuk kita makan di luar," kata Karman melalui hape.
"Makan dimana Mas, Sita ngikut saja," jawab Sita dengan manja.