Bukannya Sita tak menyadari bahwa pria yang mendekati dirinya itu sudah berkeluarga. Namun gadis berparas ayu itu rupanya juga sudah kesengsem habis melihat penampilan Karman.
Pria dengan penampilan gagah, apalagi pada saat memakai seragam kantornya yang keren, sebagaimana saat pertemuan pertama dulu.
Sita memang mendambakan seorang pria yang sudah mapan dan mampu memberi perlindungan pada dirinya, lantaran dirinya merindukan kehadiran sosok ayah. Sejak masih remaja ia tak pernah bertemu lagi dengan ayah kandungnya, yang pergi dari rumah tanpa kabar berita.
"Sita, kamu cantik sekali," rayu Karman saat mereka berduaan di sebuah kafe.
Sita tidak menjawab, hanya kepalanya menunduk untuk menutupi rona wajahnya yang berubah memerah. Ucapan-ucapan Karman yang lemah lembut dan penuh rayuan, membuat Sita semakin tak berdaya.
Hubungan keduanya pun semakin tak terkendali dan melupakan segala-galanya. Seakan dunia milik mereka berdua. Setan pun beraksi, hingga akhirnya perbuatan terlarang berani mereka lakukan. Bukan hanya sekali, tapi sampai berkali-kali. *