hidayah

Membiasakan kebaikan sesuai syariat Islam kepada anak sejak dini

Senin, 20 Mei 2024 | 20:00 WIB
Ilustrasi cerita hidayah Membiasakan kebaikan sesuai syariat Islam kepada anak sejak dini (Sibhe)

HARIAN MERAPI - Cerita hidayah niat membiasakan kebaikan sesuai syariat Islam kepada anak sejak dini berbuh manis di kemudian hari.

Spirit Mahmudin (semua nama disamarkan) untuk mendorong anggota keluarga berperilaku sesuai syariat Islam begitu menggelora. Dia selalu meminta anak-anaknya untuk berbuat baik kepada siapa saja.

"Yang utama adalah mendirikan salat lima waktu. Selanjutnya, berbuat baiklah kepada orang lain. Segala sesuatu yang baik pasti akan kembali baik juga. Tapi kamu jangan mengharapkan hal itu kembali. Ikhlaskan saja, Allah SWT tidak tidur. Siapa saja yang berbuat baik pasti akan mendapatkan kebaikan juga," itulah kalimat yang selalu dinasihatkan kepada kedua anaknya Rio dan Dinto.

Baca Juga: Cerita hidayah gara-gara hobi yang menyesatkan harus menerima kenyataan kena PHK dari pekerjaan yang mapan

Lantaran tiap hari usai Salat Isya berjemaah di rumah dinasihati, hal ini menjadi budaya anak-anaknya. Ini terlihat dari perilaku anaknya Rio dan Dinto yang langsung mengambil uang tabungannya untuk membantu warga terdampak bencana.

"Pak aku besok mau menyerahkan bantuan untuk korban banjir. Jadi aku pulang agak malam," kata Rio meminta izin orangtuanya.

Mahmudin pun lantas merogoh sakunya dan menyodorkan uang Rp 200.000. Ia meminta agar uang itu dibelanjakan untuk kebutuhan para pengungsi. "Hati-hati di jalan saat memberikan bantuan. Soalnya hujannya masih deras," kata Mahmudin.

Selain itu, kebiasaan baik seperti ikut kerja bakti lingkungan, membersihkan masjid, hingga menyemarakkan aktivitas-aktivitas Islam menjadi kebiasaan baik yang dijalankan oleh Rio dan Dinto. Mereka merasa tidak terbebani karena hal itu sudah biasa dilakukan.

Baca Juga: Cerita hidayah, keikhlasan dibalas kebaikan

Siapa yang menanam dialah yang menuai. Pepatah ini menemukan relevansi dalam kehidupan Rio dan Dinto. Di sekolah nilai mereka baik, meski tidak rangking satu.

Saat lulus SMA, Rio dan Dinto yang berjarak 3 tahun semuanya masuk di universitas negeri.

"Apa yang kalian dapat saat ini tidak lepas dari kebaikan yang kalian tanam saat dahulu kala. Sekarang kalian bisa memetik hasilnya bukan? Makanya jangan pernah lelah untuk terus berbuat baik kapan saja dan di mana saja," kata Mahmudin bangga melihat anaknya tumbuh menjadi pribadi Islami dan berhasil dalam studi.

Kini Mahmudin mulai mendakwahkan hal ini kepada keluarga terdekatnya. Karena telah menjalani dan bisa dibilang sukses, saat memberikan contoh ia tidak kesulitan.

Baca Juga: Rapat Senat Terbuka, Laporan Tahunan Rektor dan Pidato Milad ke-43 UMY, Henricus dari Pertamina menjadi keynote speaker

"Coba kamu dorong anakmu untuk berbuat baik. Insya Allah hidupnya akan berhasil," kata Mahmudin memberi tahu adiknya yang memiliki anak yang sudah tumbuh dewasa.

Halaman:

Tags

Terkini

Filosofi laron dalam masyarakat Jawa

Senin, 28 April 2025 | 14:45 WIB