kearifan

Hajad Dalem Labuhan Merapi rutin digelar sebagai upaya melestarikan adat tradisi masyarakat Yogyakarta

Selasa, 13 Februari 2024 | 18:00 WIB
Prosesi labuhan hajad dalem gunung Merapi yang digelar pada Senin 12 Februari 2024 (Dinas Kebudayaan DIY)

HARIAN MERAPI - Hajad Dalem Labuhan Dalem Hargo Merapi di Pendhopo Kinahrejo Hargo Merapi pada Minggu malam (11/2/2024) dihadiri Mas Wedhana Surakso Hargo atau Mas Asih selaku juru kunci Hargo Merapi,

Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Balai Taman Nasional Gunung Merapi, Kepala BPBD DIY, Panewu Cangkringan, Lurah Umbulharjo, tokoh agama, masyarakat, dan warga setempat.

Malam tirakatan diawali dengan Tari Pujiastuti sebagai ucapan selamat datang kepada para tamu kemudian dilanjutkan dengan Wilujengan (kenduri) dipimpin oleh Mas Wedhana Surakso Hargo atau Mas Asih selaku juru kunci Hargo Merapi dan Mas Kliwon Surakso Rejasa.

Baca Juga: Penampakan Ford Mustang GT Milik Andhi Pramono yang Disita KPK

Pada malam tersebut dilakukan pula prosesi serah terima wayang dari Dian Lakhsmi Pratiwi kepada Mas Wedhana Surakso Hargo kemudian diberikan kepada dalang Ki Sancoko Hadi Prayitno yang menandai dimulainya pagelaran wayang kulit dengan lakon Pandhawa Sesaji Hargo Merapi.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakhsmi Pratiwi mengajak para abdi dalem, pemerintah daerah maupun kabupaten serta masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan YME sekaligus mendoakan Sri Sultan HB X.

Menurut Lakhsmi pelestarian upacara adat dan tradisi salah satunya Labuhan Gunung Merapi menjadi identitas milik masyarakat Yogyakarta oleh karenanya butuh kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan Kraton untuk selalu menjaga dan melestarikan adat dan tradisi (nguri-uri kebudayaan).

“Labuhan hajad dalem gunung Merapi sebenarnya diakui secara internasional. Labuhan Kraton adalah salah satu warisan budaya tak benda dari DIY yang sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, mari kita sama-sama menjaganya,” kata Dian .

Baca Juga: Polres Boyolali Ungkap Kasus Perekaman Video Tak Pantas di Toilet Basecamp Pendakian Gunung Merbabu

Pada pagi harinya Senin (12/2) mulai pukul 06.00 WIB berlangsung prosesi Labuhan Hargo Merapi. Iring-iringan abdi dalem Keraton Yogyakarta berjalan sambil membawa ubarampe Labuhan Merapi diikuti masyarakat menuju Srimanganti,Alas Bedengan.

Ubarampe pada labuhan ini terdiri dari Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadung, Semekan Gadung Mlati, Kampuh Paleng, Desthar Daramuluk, Desthar Udaraga serta Arta Tindih dan sebagainya.

Setelah sampai di bangsal Sri Manganti, juru kunci Merapi Mas Wedhana Surakso Hargo memanjatkan doa. Usai prosesi labuhan, warga yang ikut serta dibagikan nasi gurih yang kemudian langsung disantap bersama-sama.

Mas Wedhana Surakso Hargo atau Mas Asih selaku juru kunci gunung Merapi mengatakan bahwa labuhan sendiri memiliki makna untuk memohon kepada Yang Maha Kuasa untuk meminta keselamatan di wilayah lereng Merapi pada khusunya dan DIY pada umumnya.

Baca Juga: Menerka Para Pemain yang Masuk Kantong Manajemen PSIM Jogja untuk Liga 2 Musim Depan

Tradisi yang disebut Hajad Dalem Labuhan ini menjadi penutup rangkaian peringatan 36 tahun Tingalan Jumenengan Dalem atau Ulang Tahun Kenaikan Takhta Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB