kearifan

Misteri Petilasan Ki Ageng Mangir 3: Sinar kuning di atas langit jadi dasar nama Desa Mangir

Sabtu, 13 Januari 2024 | 20:15 WIB
Selo gilang yang dipercaya sebagai sisa umpak dampar kencono Ki Ageng Mangir di Padukuhan Sendangsari, Pajangan, Bantul, Yogyakarta. (Foto: Koko Triarko)


HARIAN MERAPI - Kisah Ki Ageng Mangir dimulai sejak perpindahan
Pangeran Baribin dari Pajang ke Alas Tambakboyo. Raja Pajang Sultan Hadiwijaya mengantarkan Pangeran Baribin yang kelak bergelar Ki Ageng Mangir Wonoboyo, menuju Alas Tambakboyo.

Perjalanan Pangeran Baribin atau Ki Ageng Mangir Wonoboyo dan Sultan
Pajang ke Alas Tambakboyo, meninggalkan beberapa toponim.

Nama Kapanewon Pajangan merupakan toponim dari kata Pajang. Kemudian,
Desa Krebet yang merupakan nama muda Sultan Pajang.

Baca Juga: Misteri Petilasan Ki Ageng Mangir 1: Konon bekas dampar kencono, sisa umpak jadi tempat ritual

Sementara itu setibanya di Alas Tambakboyo, Pangeran Baribin beserta para pengikutnya segera membuka permukiman. Pangeran Baribin kemudian berganti nama menjadi Ki Wonoboyo, dan sering melakukan tapa brata.

Babad Ki Ageng Mangir menceritakan Ki Wonoboyo bertapa di tempuran Kali Progo.

Suatu ketika dari tempatnya bertapa itu, dia melihat seberkas cahaya kuning di atas langit Alas Tambakboyo. Saat itu, dia merasa akan ada sesuatu yang besar di Alas Tambakboyo.

Sinar kuning itupun kemudian juga menjadi dasar penamaan Desa Mangir, yang berarti kuning. Ki Wonoboyo segera membangun Alas Tambakboyo menjadi permukiman yang subur dan makmur.

Baca Juga: Misteri Petilasan Ki Ageng Mangir 2: Tanah perdikan dari Sultan Pajang

Banyak penduduk di sepanjang Kali Progo ikut membangun rumah di Tambakboyo yang sudah diberi nama Desa Mangir. Ki Wonoboyo pun kemudian terkenal dengan sebutan Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

Ketika putra Ki Ageng Mangir Wonoboyo yang bernama Wirojoyo sudah dewasa dan menikah, Ki Wonoboyo meneruskan tapa brata di Gunung Plawangan.

Dia bertapa ingin mendapatkan pusaka sebagai piandel. Sebab, sebagai sesepuh di tanah perdikan, pusaka piandel sangat perlu.

Dalam versi lain, diceritakan Ki Wonoboyo berguru ilmu rasa dengan
seorang Syekh dari Kadilangu di Kembang Lampir.

Baca Juga: Pengalaman misteri Sarah rekreasi ke pantai, terseret ombak karena mendengar orang memanggil-manggil dirinya

Baru setelah itu, dia meneruskan tapa brata di Gunung Plawangan. Hasilnya adalah pusaka berupa patrem atau keris kecil bernama Seking. Patrem Seking itu konon berasal dari sperma Ki Wonoboyo yang menetes tanpa sengaja karena kehendak Tuhan.

Halaman:

Tags

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB