"Berhenti!!! harta apa nyawa," teriak Ardi sambil mengacungkan sebuah samurai.
Gadis itupun berhenti. Herman juga siap melakukan kekerasaan pada mangsanya. Gadis itu lantas membuka helmnya.
Gandriiiiikkk!! Muka gadis itu hancur.
Bahkan sudah terlihat agak membusuk. Herman dan Ardi ketakutan setengah mati. Merekapun tidak jadi mbegal. Ketika hendak melarikan diri, mereka tersandung dan terjatuh.
Gadis itu melayang di udara dan nampak dari depan perut hingga punggungnya bolong. Mereka langsung lari terbirit-birit. Herman terus berlari tanpa sadar kalau Ardi ketinggalan.
Herman akhirnya menuju ke tempat yang ramai. Setelah berhenti sejenak, ia baru sadar kalau Ardi ketinggal di belakang.
Keesokannya, tersiar kabar kalau seorang begal tewas dengan mengenaskan. Kepalanya banyak cakaran dan berlumuran darah.
Warga sekitar menganggap itu ulah binatang buas. Tapi Herman tahu penyebab aslinya. Sejak saat itu, Herman tidak mau coba-coba ke dunia gelap lagi. Ia lebih memilih untuk mencari pekerjaan apapun.
Sekarang baginya yang terpenting halal. (Seperti dikisahkan Septaberlianto di Koran Merapi) *