Tidak lama kemudian gelap malam sudah menyelimuti pantai. Hanya terdengar suara debur ombak yang tidak putus-putusnya.
Sendirian, di sepanjang malam Mas Kusno bolak-balik menyusuri garis pantai. Sampai pagi hari ketika matahari sudah terbit di ufuk timur, tidak juga Mas Kusno menemukan Mbak Susi, istri tercintanya.
Demi cintanya, dia bertekad tidak akan pulang sebelum menemukan belahan jiwanya, dalam kondisi hidup maupun tinggal jasadnya saja.
Satu...dua...sampai tiga hari Mbak Susi belum juga diketemukan. Warga setempat mengatakan, jika istri Mas Kusno tersebut ...kalap. Ditunggu sampai empatpuluh hari empatpuluh malam tidak juga Mbak Susi diketemukan.
Mas Kusno baru bersedia diajak pulang. "Aku masih berharap, suatu saat nanti Mamanya Abi akan pulang," begitu gumam Mas Kusno setiap hari dari pagi sampai malam. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *