HARIAN MERAPI - Sebuah pengalaman mistis Pak Supri sebagai tukang ojek 1
Ia mendapat penumpang minta untuk diantar ke Demakijo tapi bulu kuduk merinding.
Apa yang terjadi antara tukang ojek dengan penumpangnya itu?
Baca Juga: Puluhan koperasi di Salatiga 'mati suri', hidup segan mati tak mau
Kisah pengalaman mistis ini terjadi di pertengahan tahun 90-an, saat Pak Supri masih muda dan relatif baru memulai pekerjaan sebagai tukang ojek.
Ia biasa mangkal di dekat Terminal Umbulharjo (terminal lama yang sekarang menjadi XT Square) Yogya.
Ada satu pengalaman mistis yang hingga sekarang tidak dapat beliau lupakan. Jadi ceritanya waktu itu sekitar pukul 9 malam, Pak Supri tengah menunggu penumpang sendirian di pangkalan.
Rekan-rekan sesama tukang ojek sedang keluar mengantarkan penumpang. Lalu tiba-tiba saja datang seorang bapak-bapak menghampiri beliau.
“Mas, saya minta diantarkan ke daerah dekat Demakijo.”
Pak Supri memandang calon penumpangnya yang tampaknya berusia 40-an tahun itu.
Dengan mantap beliau membalas, “Monggo Pak.” Sang penumpang lantas naik ke jok belakang membonceng dan Pak Supri mulai melanjukan motornya.
“Mas, nanti lewat Ringroad saja ya. Dari arah jalan Wates.” pinta sang penumpang. “Lewat Ringroad? Bukannya lebih jauh?” tanya Pak Supri.
“Sudah nggak apa, nanti saya tambahin ongkosnya.” jawab sang penumpang. Mendengar hal itu hati Pak Supri lantas sangat senang.
Setidaknya ia mendapat tambahan ongkos. Motor pun beliau arahkan ke jalan Wates. Sepanjang perjalanan, sang penumpang tampak terdiam menikmati perjalanannya.