Karena tidaklah mungkin bisa terbebas dari alam peri. Mereka pun segera bergegas meninggalkan tempat tersebut.
Baca Juga: Sidang kematian Morgan, saksi ahli: korban meninggal dijerat lehernya dari belakang
Suryo pun dipenuhi berbagai macam pertanyaan di kepalanaya. Sesampainya di rumah, Suryo memberanikan diri menanyakannnya kepada Aldi.
“Sepertinya kau memiliki jimat hingga dapat mengetahui persembunyian peri?”
“Ah mana mungkin aku punya jimat.” Sahut Aldi.
“Adakah suatu benda yang kau bawa saat ini.”
“Tidak ada! aku hanya membawa sepotong bambu pemberian Pak Surono” sahut Aldi sambil menunjukan bambu tersebut.
“Bambu yang kau bawa bukan sembarang bambu, kami biasa menyebutnya pring petuk.
Baca Juga: Ingat, Allah membinasakan negeri - negeri berpenduduk zalim, berikut disampaikan di Alquran
Hanya orang tertentu yang dapat memilikinya. Salah satu manfaatnya pelindung diri dari gangguan makhluk gaib.”
Pring petuk adalah bambu yang memiliki cabang atau tunas di masing-masing ruasnya, kedua tunas itu saling berhadapan atau bertemu.
Benda tersebut dikeramatkan karena terbentuk secara alami dan jarang ditemukan.
Aldi pun terkejut dan tidak tahu menahu mengapa pak Surono menghadiahkan padanya. - Habis (Seperti dikisahkan Iis Suwartini UAD di Koran Merapi) *