HARIAN MERAPI - Kisah Kiai Ageng Giring yang namanya tak bisa dipisahkan dengan kebesaran Kerajaan Mataram.
Kiai Ageng Giring terkenal dengan ilmu menggiring yang dimilikinya.
Putra Syekh Ketib Anom Batang ini pernah mengabdi kepada Raja Demak Bintara, yaitu Sultan Trenggana.
Baca Juga: Dinas Perhubungan Bantul Antisipasi Kemunculan Pedagang di Jembatan Kretek
Kiai Ageng Giring memiliki nama kecil Raden Abdul Manan.
Pada tahun 1547, Kiai Ageng Giring bertugas di sepanjang pegunungan Serayu.
Pekerjaan sehari-hari Kiai Ageng Giring adalah mengajar ilmu kanuragan yang berguna untuk kesaktian.
Kebesaran Kerajaan Mataram tidak dapat dipisahkan dari kesetiaan dan peran Kiai Ageng Giring dalam membesarkannya.
Bahkan sumpahnya kepada keturunannya telah menjaga ketenteraman kerajaan Mataram.
Kiai Ageng Giring adalah keturunan Prabu Brwaijaya IV dari Retna Mundri.
Beliau hidup dan menetap di Desa Sodo Giring, Kecamatan Paliyan.
Desa Sodo berada pada posisi 6 km arah Barat Daya Kota Wonosari.
Beliau adalah sesepuh Trah Mataram yang memiliki pengaruh dan sangat dihormati.
Gelar Kiai Ageng merupakan gelar dari tokoh yang telah purna tugas kenegaraan atau telah lengser.