Akan halnya layang- layang miliknya yang bergambar Raden Gatotkaca, tidak diketahui rimbanya lagi.
“Yah, Raden Gatotkaca yang berada di layang- layangku telah mengajak aku terbang ke dirgantara, Pak”, ujar Prayit.
“Tidak begitu, Yit. Kamu kuwalat. Tadi aku lihat kamu menginjak- injak nisan Mbah Kromodongso."
"Pantas saja kalau beliau marah. Kamu ditendangnya jauh- jauh”, sergah Parjo. - Nama samaran. (Seperti dikisahkan Andreas Seta RD di Koran Merapi) *