HARIAN MERAPI - Kisah pengalaman mistis Maryanto bersepeda ke puncak bukit
Ada yang mengikuti, namun ternyata ia bukan temannya.
Lantas siapa dia?
Kedua pesepeda sayup-sayup mulai kelelahan.
Ayunan kaki sudah tidak sekencang sore tadi. Puncak bukit sudah selesai mereka tuntaskan dan akan pulang.
“San, Santo. Di pertigaan itu kita ambil kanan terus kiri masuk jalur setapak saja.”
Terang Maryanto.
“Lho, enggak lewat jalur tadi?” tanya Santo yang kebingungan.
“Nggak, biar cepet. Tadi pas berangkat aku lihat banyak peseda yang keluar dari jalan setapak itu, sepertinya tembus langsung ke jalur aspal.”
Baca Juga: Pengalaman misteri Surti setiap malam mendengar suara tentara berbaris di dekat Taman Makam Pahlawan
Kembali Maryanto menjelaskan kepada Santo.
Santo mengikuti Maryanto dari belakang, dirinya pasrah pada pilihan kawannya tersebut.
Terlebih tidak ada penerangan di kaki bukit tersebut, padahal sore terlihat ramai pejalan atau pengendara yang dirinya temui.
Namun, sekarang hanya dua orang tersebut.