Melihat pesan singkat yang bertuliskan nama Santo tersebut, Maryanto kembali kebingungan dan mengurangi kecepatan serta berhenti.
Napasnya terpenggal-penggal dan mencoba melihat Santo yang berada di hadapannya.
Namun, dirinya masih melihat ada sosok Santo.
Ditengoknya kanan kiri, semuanya gelap dan sayup.
Tiba-tiba sosok itu juga turut menurunkan kecepatannya dan berhenti. (Seperti dikisahkan Ichsan Nuansa di Koran Merapi) *