HARIAN MERAPI - Sebuah kisah mistis tentang pemakaman gumuk ledek
Ada suara gamelan pada malam hari sebagai tanda penyambutan bagi pendatang baru.
Sudah satu minggu keluarga kami pindah ke kampung ini.
Baca Juga: Pengalaman horor lewat pohon beringin tiba–tiba tercium bau bunga kemuning bercampur bangkai
Kampung yang cukup jauh dari pusat kota.
Kampung ini masih banyak pepohonan dan rumah-rumah jaraknya lumayan agak jauh satu dengan yang lainnya.
Di ujung kampung dekat dengan gapura masuk ke kampung, ada sebuah komplek pemakaman yang bernama ‘gumuk ledek’.
Dari rumah kami, komplek pemakaman ini hanya dibatasi dengan jalan dan kebun singkong saja.
Entah apa dan bagaimana sejarahnya sehingga komplek pemakaman yang berada di gumuk atau bukit ini dikenal dengan nama gumuk ledek.
Dan aku rasanya juga tidak perlu mencari tahu secara detail tentang gumuk ledek ini.
Baca Juga: Cerita misteri Amin setelah nenek yang mengasuhnya penuh kasih sayang di Lamongan meninggal dunia
Selama satu minggu ini, kami hanya sibuk di rumah untuk beres-beres dan menata barang-barang kami.
Pekerjaan beberes seperti ini benar-benar menyita waktu dan tenaga kami.
Kami bahkan tak sempat pergi ke mana-mana selain ke warung yang letaknya tak begitu jauh dari rumah kami ini.