Tak sedikit dari mereka yang turut serta dalam iring-iringan. Perjalanan dimulai dari pendopo Kinahrejo menuju Sri Manganti (pos 1 Merapi, lokasi prosesi labuhan) selama kurang lebih dua jam.
Setelah sampai di Bangsal Sri Manganti, kemudian juru kunci Merapi memanjatkan doa.
Sejumlah abdi dalem lainnya mempersiapkan lorotan berupa nasi sekepal, lauk dan perlengkapan lain.
Setelah lorotan didoakan kemudian dibagikan kepada peserta labuhan yang ngalap berkah dari Labuhan Merapi.
Juru kunci Gunung Merapi Mas Wedana Suraksohargo Asihono mengatakan, labuhan alit di Gunung Merapi pada tahun ini secara terbuka dapat disaksikan oleh masyarakat luas mengingat Ngarso dalem sudah mengijinkan warga untuk turut serta mengikuti acara labuhan. Makna labuhan Merapi sendiri menurutnya adalah sebagai sarana memohon kepada Tuhan YME agar selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari marabahaya. *