Kyai Ageng Pemanahan membuka Alas Mentaok tahun 1558 yang menjadi cikal bakal kerajaan besar

photo author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 17:15 WIB
Prasasti Tetenger Astonoluhur Paremonon yang merupakan makam Kyai Ageng Karotangan (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Prasasti Tetenger Astonoluhur Paremonon yang merupakan makam Kyai Ageng Karotangan (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

Pekerjaan membabat hutan di daerah Kedu ini sampai wilayah yang sekarang disebut Wates di Magelang. Tempat ini sebagai batas Bagus Bancer membuka hutan.

Julukan Kyai Ageng Karotangan ini karena dalam babat alas dia hanya dengan menggunakan tangan (bahasa Jawanya, ‘karo tangan’). Konon, menurut kisahnya, ketika dia merasakan kedua tangannya pegel-pegel, Kyai Ageng Karotangan beristirahat.

Sambil istirahat dia memijat (nge-meg-meg) kedua tangannya. Setelah dipijat rasa pegalnya hilang. Untuk mengenang kejadian itu maka dia menamakan tempat itu ‘Megelang’ maknanya ‘dimeg-meg pegele ilang,’ dan akhirnya menjadi Magelang. (Amat Sukandar/Koran Merapi) *

 



Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X