HARIAN MERAPI - Siapakah R.Ay. Klething Kuning yang juga disebut R.Ay. Brungut atau R.Ay. Pucang yang makamnya berada di Astana Pajimatan Pucang Anom?
R.Ng. Edi Supriyanto Hadiprojo, salah seorang anggota Dewan Penasehat Paguyuban Kawula Karaton Surakarta (Pakasa) Kabupaten Magelang menjelaskan, dalam catatan sejarah disebutkan bahwa Sultan Agung Hanyakrakusuma mempunyai isteri bernama Ratu Wetan putri dari
Tumenggung Upasanta, Bupati Batang.
Beliau mempunyai putra yang salah satunya adalah Sri Susuhunan Amangkurat Agung yang dinobatkan menjadi Sultan Mataram pada tahun 1646 dan wafat pada tanggal 13 Juli 1677, dimakamkan di Pasarean Tegalarum, Adiwerna, Tegal.
R.Ay Klething Kuning adalah putri dari Sri Susuhunan Amangkurat Agung dari istri bernama Mas Ayu Mayangsari. R.Ay. Klething Kuning diperisteri oleh Harya Sindurejo, Pepatih Karaton Kartasura.
Mas Ngabehi Bardi Projo Susetyo, mantan Kepala Dusun Pucanganom yang juga anggota Pengurus Paguyuban Kawula Karaton Surakarta Kabupaten Magelang, Seksi Sejarah dan Peninggalan mengungkapkan, warga masyarakat desa Pucanganom merawat makam R.Ay. Klething Kuning seperti yang dilakukan para sesepuh desa ini.
Semula cungkup makamnya hanya berdinding anyaman bambu (gedhek) dan sangat sederhana.
Pada tahun 1986 dengan dana gotong royong warga desa Pucanganom memperbaiki
cungkup tersebut dengan membangun yang lebih baik, berdinding tembok dan berlantai
keramik.
Baca Juga: Di Klenteng Hok An Kiong Muntilan, yang beribadah berdatangan dari kota-kota lain
Di luar cungkup ada makam abdi dalem setianya, Ki Surantaka dan Nyi Surantaka. Dulu, pada tahun 1968 – 1976, ada kerabat Karaton Surakarta yang berziarah ke makam R.Ay. Klething Kuning pada setiap malam Rabu Legi.
Kini, setiap malam Jum’at banyak warga yang berziarah ke makam ini.
Pengageng Lembaga Dewan Adat Karaton Surakarta Hadiningrat, Dra. GRAy. Koes Moertiyah Wandansari M.Pd, telah menandatangani ‘tetenger’ untuk memuliakan dan mengesahkan makam R.Ay. Klething Kuning sebagai makam leluhur Kasultanan Mataram, pada acara Nyadran hari Selasa Wage tanggal 25 Ruwah 1955 Alip atau 29 Maret 2022 Masehi yang lalu.
Dalam pengesahan ‘tetenger’ itu Gusti Moeng didampingi oleh para sentana darahdalem, abdidalem dan kawuladalem. Selama ini makam yang berada di kompleks makam desa Pucanganom tersebut telah dirawat dan dimuliakan oleh warga masyarakat desa setempat.
Baca Juga: Survey internal PKB jelang Pilkada Kota Yogya, popularitas dan elektabilitas Heroe Poerwadi teratas
Pada acara Haul dan Sadranan Umum di ‘Astana Pajimatan Pucanganom’, hari Kamis Pon, tanggal 7 Maret 2024 yang lalu, hadir para Sentana Dalem Karaton Surakarta Hadiningrat, H. Kanjeng Pangeran Panji Bambang Kartiko,