HARIAN MERAPI - Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam cerita Singo Ulung di Bondowoso berupa nilai kepribadian, nilai religiusitas, dan nilai sosial.
Nilai kepribadian yang terkandung di dalamhya berupa keberanian hidup, tanggung jawab, dan kesetian.
Sedangkan nilai religiusitas yang terkandung dalam cerita Singo Ulung adalah manusia yang selalu ingat kepada Tuhan dan ketaatan manusia terhadap Tuhan.
Baca Juga: Cerita rakyat Singo Ulung masyarakat Bondowoso, dipercaya warga setempat benar-benar terjadi
Nilai sosial yang terkandung dalam cerita tersebut berupa kerukunan, gotong royong, kepatuhan terhadap adat, dan tolong menolong.
Tidak hanya nilai-nilai, cerita Singo Ulung juga memiliki fungsi bagi masyarakat Bondowoso khususnya Desa Blimbing.
Fungsi-fungsi tersebut meliputi keteladanan seorang pemimpin, sebagai penghormatan terhadap leluhur, alat pelestarian budaya, sebagai alat pendidikan nilai budaya, sebagai alat pendidikan sejarah, dan sebagai hiburan.
Keberadaan cerita Singo Ulung menuntut adanya ritual yang harus dilakukan oleh masyarakat.
Kegiatan yang dilakukan adalah ziarah makam setiap malam Jumat manis serta prosesi bersih desa dengan memiliki serangkaian acara di dalamnya yang wajib dilaksanakan setiap tahun.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap pemimpin yang disegani oleh masyarakat sesuai dengan cerita yang ada dan telah tersebar di masyarakat.
Meski cerita Singo Ulung terdapat beberapa versi cerita, hal tersebut pula yang menunjukkan bahwa cerita rakyat Singo Ulung disebarkan secara lisan dari generasi ke generasi.
Singi Ulung kini telah mendapat predikat Warisan Budaya Tak Benda yang berasal dari Desa Blimbing, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.
Baca Juga: Bunga Shaqilla yang anak ART dan Satpam punya mimpi jadi penyanyi dangdut terkenal
Menurut Masoed (2004:180-184) Kebudayaan Singo Ulung dilakukan oleh Dua orang yang menggunakan kostum Singo (Singa) dengan keberadaan Satu orang berada di Kepala Singa,