HARIAN MERAPI - Tosan aji keris saat ini makin punya nilai ekonomi atau nilai jual yang tinggi.
Bahkan bagi konsumen baru atau penggemar muda, harga keris nyaris tak terjangkau. Pusaka tombak dan patrem, pun lalu jadi alternatif.
Di tengah era digital saat ini, dunia tosan aji seperti keris, tombak, dan patrem, terus bergeliat.
Baca Juga: Seorang Pria Warga Tempel Sleman Ditemukan Meninggal di Rumah Kosong, Diduga Sudah 5 Hari
Benda pusaka yang punya nilai estetika dan histori tersebut juga makin digemari, sehingga nilai ekonomi atau harga jualnya semakin tinggi.
Sementara itu dibandingkan tombak dan patrem, tosan aji keris masih menduduki peringkat tertinggi sebagai benda pusaka dari aspek ekonomi atau nilai jual.
Bahkan nilai ekonomi tosan aji keris semakin melejit, sehingga harganya nyaris tak terjangkau oleh konsumen baru atau penggemar muda.
Kolektor tosan aji dari Regol Galeri Sleman Yogyakarta Ki Sugiono, mengungkapkan perihal tersebut saat disambangi harianmerapi.com, belum lama ini.
Baca Juga: Salut! Seorang Polisi di Salatiga Jawa Tengah Rela Tunda Berangkat Haji, Tabungan untuk Dirikan TPA
Dia mengatakan, saat ini tosan aji tombak dan patrem semakin dicari oleh anak-anak muda yang gandrung dengan benda pusaka bernilai seni tersebut.
Menurut Ki Sugiono, harga keris yang terus melejit menjadi faktor utama dari banyaknya permintaan tosan aji tombak dan patrem dari kalangan penggemar baru.
"Kalau dulu harga tombak hanya ratusan ribu rupiah, sekarang sudah jutaan," kata Ki Sugiono.
Namun tentu saja nilai ekonomi keris, tombak, dan patrem yang dimaksudkan itu berlaku bagi yang memenuhi persyaratan dasar dari sebuah benda pusaka.