Legenda makam Sunan Cirebon di Giriloyo Imogiri, konon ada batu yang dilempar dari Arab ke Jawa

photo author
- Sabtu, 4 Januari 2025 | 19:00 WIB
Komplek makam Sunan Cirebon di Giriloyo. ( MERAPI-BANTULKAB.GO.ID)
Komplek makam Sunan Cirebon di Giriloyo. ( MERAPI-BANTULKAB.GO.ID)

Menurut mitos atau legenda yang ada, Sultan Agung berniat untuk dimakamkan di Mekah tapi tidak boleh oleh para ulama disana, sebab bukan orang arab atau keturunan arab,

lalu beliau pun membikin keputusan diambilah batu dari sana lalu di lempar ke jawa sebagai perwakilan dari tanah suci Mekah, yang ngelempar adalah ulama jawa Sunan Kalijogo (mungkin Pangeran Kadilangu) dan jatuh di Giriloyo, tapi oleh Paman sultan Agung tempat itu sudah diminta olehnya utk pemakaman beliau sendiri.

Menurut kuncennya yan dilansir laman bantulkab.go.id, jasad Sultan Agung memang sumare di Pajimatan Imogiri tapi ruh beliau bersemayam di Giriloyo, dan ketinggian antara Giriloyo dan Pajimatan adalah sama.

Makam Sunan Cirebon dibangun pada tanggal 1 Februari 1788 M. Makam ini sering di sebut pasarean giriloyo karena lokasinya yang berada di padukuhan giriloyo lama. Pasareyan Giriloyo terletak di arah selatan Keraton Yogyakarta (+ 17 km), tepatnya di wilayah Dusun Cengkehan, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Di dalam Situs Makam Sunan Cirebon terdapat beberapa bangunan.

Halaman Makam Cirebon terdapat batu keramat. Batu ini adalah batu yang berasal dari Makah yang di kirim dari makah untuk dijadikam makam bagi Kanjeng Gusti Sultan Agung Prabu Hanyokro Kusumo.

Batu ini dilempar oleh Gusti Sunan Kalijaga. Batu ini jatuh pada gunung Makbul (berhasil). Pengolahan batu ini untuk menjadi makam, dilaksanakan oleh Tumenggung Wiro Probo.

Masyarakat sekitar menganggap bahwa batu ini jika dirangkul (dipeluk), dapat memberikan kekayaan yang berlimpah. Ada pula anggapan bahwa jika seseorang dapat mencakup batu yang kecil dengan kedua tangan, maka permintaannya akan terkabul.

Akan di temui juga Sumur gali, yang terdapat di sebelah Barat Makam Sunan Cirebon +15 meter. Sumur ini dibangun Tahun 1997 oleh masyarakat Giriloyo dan para juru kunci makam Giriloyo.

Jika dilihat secara fisik, maka mustahil sumur itu ada airnya karena letaknya di atas bukit. Namun, kita tahu akan kebesaran serta kekuasaaan Allah yang bagi-Nya tak ada istilah yang tidak mungkin. Berkat dan barokah-Nya, setelah sumur itu selesai digali, sumur itu mengeluarkan air yang melimpah. Wallahu a'lam.*



 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: bantulkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X