HARIAN MERAPI - Menguak tentang misteri tumpengan weton, ingkung memiliki makna 'aku selalu menyembah kepada Tuhan'
Tujuh macam sayur ditata mengelilingi tumpeng serta bumbu gudhangan/urap diletakkan di antaranya. Tumpeng sebagai pusatnya energi ada di tengah.
Empat macam polo-poloan, yaitu : polo gumantung (umbi yang tergantung di pohon misalnya: pepaya); polo kependem (tertanam dalam tanah misalnya ketela); polo rambat atau yang merambat misalnya ubi jalar; kacang-kacangan bisa diwakili dengan kacang tanah. Semuanya direbus kecuali pepaya. Pepaya boleh utuh atau separoh/sepotong saja.
Baca Juga: Menguak misteri tumpengan weton, digelar setiap weton kelahiran owner Hamzah Batik
Telur rebus utuh atau dibelah menjadi dua, ditata mengelilingi nasi tumpeng. Telur merupakan asal muasal terjadinya makhluk hidup. Dalam Serat Wedhatama karya Gusti Mangkunegoro ke IV, telur melambangkan proses meretasnya kesadaran ragawi (sembah raga) menjadi kesadaran ruhani (sembah jiwa).
Dua kesadaran itu akan menghantarkan menjadi menusia yang sejati (sebagai kiasan dari proses menetas menjadi anak ayam).
Dalam cerita pewayangan, telur juga melambangkan proses terjadinya dunia ini. Kuning telur sebagai perlambang dari cahya sejati (manik maya), putih telur sebagai rasa sejati (teja maya). Keduanya ambabar jati menjadi Kyai Semar.
Dengan perlambang telur, kita diharapkan selalu eling sangkan (ingat asal muasal), menghargai dan memahami eksistensi sang Guru Sejati kita yang tidak lain adalah sukma sejati yang diliputi oleh rasa sejati dan disinari sang cahya sejati.
Baca Juga: Menguak misteri tumpengan weton, peringatan hari lahir berdasarkan Saptawarna dan Pancawarna
Inilah unsur Tuhan yang ada dalam diri kita. Yang paling dekat; adoh tanpa wangenan, cedak tanpa senggolan (jauh tanpa jarak, dekat tanpa bersentuhan). Lebih dekat dari urat leher. Inilah salah satu sang Pamomong yang kita hormati eksistensinya melalui bancakan weton.
Jumlah telur bisa 7 (pitu), 11 (sewelas) atau 17 (pitulas) butir. Makna jumlah telur 7 adalah sebagai doa agar mendapatkan pitulungan (7), atau kawelasan (11), atau pitulungan lan kawelasan (17).
Ingkung (ayam yang dimasak utuh). Maknanya adalah ingsun tansah menekung (Aku selalu menyembah dan memohon kepada Tuhan).
Jajan Pasar. Terdiri dari makanan tradisional yang ada di pasar. Makanan terbuat dari ketan: wajik, jadah, awug, puthu, lemper dll. Makanan yang terbuat dari beras : apem, cucur, mandra.
Buah-buahan yang ada di pasar seperti : salak, rambutan, manggis, mangga, kedondong, pisang.
Semuanya dibeli secukupnya saja, jangan terlalu banyak, jangan terlalu sedikit. Jajan pasar melambangkan : kesehatan, rejeki, keselamatan, supaya selalu lengket, menyertai kemanapun pergi, dan dimanapun berada.
Baca Juga: Menguak misteri tumpengan weton, nasi tumpeng selesai didoakan lalu dimakan bersama