Kesenian rakyat Gejog Lesung, terkait mitos lingkungan masyarakat agraris

photo author
- Sabtu, 20 April 2024 | 16:08 WIB
Kesenian Gejog Lesung Padepokan Kendali Rasa, Yogyakarta. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Kesenian Gejog Lesung Padepokan Kendali Rasa, Yogyakarta. (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Kesenian rakyatGejog Lesung’ merupakan salah satu kesenian yang ada sejak abad ke-8 Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuna.

Kesenian Gejog Lesung telah dikenal turun-temurun selama ratusan tahun, yang terkait dengan suatu mitos ataupun legenda yang ada di lingkungan masyarakat agraris.

Munculnya kesenian Gejog Lesung terkait dengan mitos dan cerita legenda rakyat setempat. Ada mitos, raksasa jahat bernama Lembu Culung ( Batara Kala ) yang dihukum oleh Batara Wisnu .

Baca Juga: Tak bayar sewa, pengusaha rumah makan di Kotagede dihukum ganti kerugian, ini nilainya

Gembung (tubuh) dan kepala raksasa terpisah oleh panah ‘Cakra’ senjata sakti Batara Wisnu. Tubuhnya jatuh ke bumi dan berubah menjadi lesung.

Kepalanya jatuh ke air suci sehingga hidup abadi dan melayang-layang di angkasa menelan berbagai benda. Gerhana bulan dan gerhana matahari terjadi karena matahari atau bulan ditelan oleh mulut kepala raksasa jahat itu.

Sehingga ketika terjadi gerhana penghuni bumi memukuli lesung yang merupakan tubuh si raksasa agar ia memuntahkan kembali matahari/bulan, agar gerhana berakhir.

Dalam cerita legenda pembangunan Candi Sewu dan Candi Prambanan , Rara Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk membangun seribu candi dalam waktu satu malam sebagai syarat pinangannya.

Baca Juga: Sanksi FIFA Tak Ganggu Persiapan Tim PSS Sleman Jelang Hadapi Dewa United FC pada BRI Liga 1

Berkat kesaktian dan bantuan para jin, Bandung Bondowoso hampir berhasil menyelesaikan seribu candi.

Tetapi gagal karena mendadak suasana malam itu tampak terang benderang dan terdengar suara lesung bertalu-talu disertai kokok ayam bersahut-sahutan tanda waktu fajar telah tiba.

Sebenarnya hari masih malam. Suasana fajar terjadi karena muslihat Rara Jonggrang yang meminta para petani membakar jerami serta gejog lesung.

Kesenian Gejog Lesung Yogyakarta juga dikaitkan dengan sejarah munculnya kesenian ketoprak sekitar abad ke-20. Sebagai tabuhan pengiring, dimainkan gejog lesung.

Baca Juga: Didominasi wisatawan domestik, kunjungan wisata selama libur Lebaran 2024 di Sleman capai 339.361 orang, targetnya ini

Ketoprak yang diciptakan oleh Pangeran Wreksadiningrat dari Kepatihan Surakarta ini dikenal sebagai ‘Ketoprak Lesung’.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X