HARIAN MERAPI - PSS Sleman terus mematangkan taktik jelang melawan Dewa United pada pekan ke-32 BRI Liga 1, Sabtu (20/4/2024) malam.
Para pemain PSS Sleman Ajak Riak dan kawan-kawan terus melahap program latihan yang dirancang Risto Vidakovic. Mereka mau menang atas Dewa United di Stadion Manahan Solo agar terus menjauh dari zona degradasi BRI Liga 1.
Pelatih PSS Sleman Risto Vidakovic memang mengusung optimisme tinggi jelang lawan Dewa United. Kemenangan 4-1 atas Arema FC pada pekan ke-31 menaikkan motivasi pemain untuk sapu bersih tiga laga terakhir di BRI Liga 1.
Baca Juga: Seri Perdana Superchallenge Supermoto Race 2024 Dimulai dari Yogyakarta, Catat Tanggalnya
Selama latihan persiapan, pelatih Laskar Sembada, Risto Vidakovic menginstruksikan para pemain untuk fokus dan menanggalkan beban.
"Karena kami masih akan bisa lebih baik lagi bila tampil tanpa beban, harus bisa santai lagi untuk menghadapi lawan. Apa yang kami dapat dari laga Arema FC menambah kepercayaan diri untuk menghadapi laga selanjutnya," tutur Risto Vidakovic.
Fokusnya tim pelatih dan pemain menjawab spekulasi banyak pihak yang merasa sanksi FIFA ke Laskar Sembada bakal mengganggu persiapan tim.
Ada pun FIFA sendiri menjatuhkan hukuman kepada PSS Sleman berupa registration ban atau larangan transfer pemain selama tiga periode bursa perpindahan pemain.
Baca Juga: Indonesia sesalkan tindakan Veto AS atas keanggotaan Palestina di PBB
Dalam situs resminya, FIFA menjelaskan bahwa registration ban adalah tindakan disiplin yang dikenakan kepada klub oleh badan hukum FIFA atau oleh Tribunal Sepakbola.
Larangan ini mencegah klub terkait untuk mendaftarkan pemain baru selama periode hukuman berlangsung, baik secara nasional maupun internasional atau baik sebagai amatir maupun sebagai profesional pada jendela transfer masing-masing kompetisi domestik yang diikuti.
Namun, belum jelas apa penyebab hukuman itu. Namun, PSS Sleman diduga belum menyelesaikan kewajiban transfer pemain asing.
Baca Juga: Alami luka bakar 90 persen, tujuh korban tewas kebakaran di Mampang masih proses identifikasi
Manajemen PSS sendiri belum memberikan penjelasan atau mengklarifikasi sejumlah dugaan yang muncul di media sosial.