Telaga Borobudur konon ada di zaman Prasejarah namun kemudian hilang karena ......

photo author
- Rabu, 17 April 2024 | 19:00 WIB
Candi Borobudur dilihat dari desa Sabrangrowo' (MERAPI-AMAT SUKANDAR)
Candi Borobudur dilihat dari desa Sabrangrowo' (MERAPI-AMAT SUKANDAR)

HARIAN MERAPI - Masalah pernah ada atau tidaknya Telaga Borobudur, muncul berbagai pendapat yang pro dan kontra terhadap hipotesis yang pernah disampaikan WOJ Nieuwenkamp.

Konon katanya telaga itu memang pernah ada di zaman prasejarah. Namun mengapa sekarang hilang, itu ada penyebabnya.

Beberapa ahli geologi yang ikut terlibat dalam masalah ini terutama dua orang temannya yaitu Prof. Dr. LMR Rutten dan Dr. W. Nieuwenkamp.

Baca Juga: Cerita misteri kencan dengan pacar nonton film di bioskop, eh ternyata yang diajak saudara kembar pacar yang sudah meninggal

Tulisan mereka yang menyanggah adanya telaga Borobudur itu dimuat dalam jurnal bulanan ‘Nederlandsch Indie, Oud en Nieuw’ dan surat kabar harian ‘Algemeen Handelsblad’ pada tahun 1933.

Kemudian pada tahun 1937, untuk membuktikan pendapat WOJ Nieuwenkamp, Dr. Ch. E.A. Harloff dan Dr. A.J. Pannekoek mempelajari dengan sungguh-sungguh secara geologis dan geomorfologis masalah tersebut, yang hasilnya dipublikasikan pada tahun 1940.

Terakhir, pada tahun 1966 dua orang ahli hydrogeologis bangsa Indonesia, Purbohadiwidjojo dan Sukardi mempelajari kembali masalah telaga Borobudur itu.

Baca Juga: Pencurian di tempat keramaian, begini modusnya

Mereka menyatakan, Telaga Borobudur mungkin pernah ada di sini pada masa prasejarah. Telaga ini kemudian tertimbun tanah alluvium/endapan lempung berpasir paling tidak setebal 10 meter.

Tetapi telaga prasejarah itu telah mengering dan musnah ribuan tahun sebelum Candi Borobudur dibangun.

Seorang spesialis hydrogeologis dan insinyur geologi Negeri Belanda yang pernah tinggal di Magelang pada tahun 1935, sangat tertarik terhadap masalah kepurbakalaan khususnya yang berkaitan dengan misteri atau teka-teki seputar Candi Borobudur.

Baca Juga: Tahukah Anda apa itu post holiday blues, begini menurut psikolog klinis

Dia mempunyai hipotesis alternatif tentang keberadaan sebuah telaga ketika candi itu dibangun.

Pendapatnya yang ditulis dalam buku ‘Borobudur and Its Meaning’ yang diterbitkan dalam tahun 1998, Candi Borobudur dibangun di puncak sebuah bukit buatan.

Untuk membuat bukit itu diperlukan sekitar 50.000 sampai 80.000 meter kubik tanah urug yang diambil dengan menggali lahan di sekitar lokasi candi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Cerita misteri saat pentas malam pelepasan mahasiswa KKN

Sabtu, 13 September 2025 | 22:00 WIB
X