MUNGKIN ini pencurian paling spektakuler di DIY tahun ini. Sekelompok pencuri berjumlah lima orang membobol toko komputer di Jalan Gito Gati Sleman dan menggondol 62 laptop berbagai merek. Sempat dipergoki pemilik toko, namun mereka berhasil kabur mengendarai mobil Honda BRV warna putih. Polisi masih memburu komplotan tersebut.
Ironisnya, pencurian itu terjadi pada Jumat Subuh pekan lalu ketika orang sudah ramai berlalu lalang. Pelaku dengan santai menjebol pintu toko dengan gunting besar kemudian masuk dan menguras isi toko. Semua berjalan biasa saja. Mungkin orang yang melintas di tempat itu mengira mereka adalah pemilik toko, padahal maling. Sampai akhirnya korban melihat komplotan ini yang langsung kabur.
Korban sempat mengejar namun kehilangan jejak hingga melapor ke polisi. Aksi mereka terekam jelas kamera CCTV, bahkan korban memposting foto kejadian di medsos hingga viral. Tentu ini menjadi tantangan aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku. Bukan lantaran viral, melainkan karena memang sudah menjadi tugas polisi untuk membekuk penjahat.
Baca Juga: Cerita misteri desa yang terkena bencana gara-gara batik parang rusak
Agaknya, komplotan ini spesialis pembobol toko komputer. Sebelumnya mereka mencoba membobol toko Computa di Jalan Cik Ditiro namun gagal kemudian mengalihkan ke toko di Jalan Gito Gati dan berhasil menggondol 62 laptop berbagai merek. Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Diyakini, pelaku sudah mempelajari situasi, sehingga mereka beraksi dengan santai bak pemilik toko.
Bahkan orang yang berlalu lalang di sekitar lokasi tak curiga, sehingga aksi komplotan pencuri ini berjalan mulus. Sepertinya mereka memang komplotan spesialis pembobol toko lintas provinsi. Soal mobil yang digunakan, bisa jadi mobil rentalan. Dari sini sebenarnya polisi bisa melacak mobil yang mereka pakai untuk mencuri.
Dari peristiwa tersebut juga nampak bahwa masyarakat sudah abai terhadap lingkungan sekitar. Sikap acuh tak acuh, abai, sepertinya sudah menjadi budaya masyarakat kita, apalagi terjadi di kawasan yang notabene ramai pengunjung. Jika demikian, maka kewaspadaan diri harus lebih ditingkatkan.
Dengan informasi rekaman CCTV di sekitar lokasi diharapkan pelaku segera tertangkap. Lebih penting lagi, masyarakat hendaknya tidak abai terhadap lingkungannya. Sifat tolong menolong, gotong royong, harus ditumbuhkembangkan kembali, sehingga kalau terjadi apa-apa di lingkungan tertentu cepat diketahui dan tetangani, termasuk kasus pencurian. (Hudono)