HARIAN MERAPI - Bangunan Menara Syahbandar Sleko yang menjadi saksi kejayaan jalur perdagangan di Kota Semarang, saat ini sudah tidak dalam kondisi yang sama seperti dahulu.
Betapa tidak, seluruh atap menara, jendela, dan pintu telah hilang dan hanya tersisa bangunan batu bata rapuh.
Jika dilihat dari arah Kali Semarang, maka lahan bangunan Menara Sleko semakin menyempit karena munculnya bangunan-bangunan baru yang berdiri di pinggir kali.
Baca Juga: Begini cara menjaga kesehatan usai Lebaran
Namun heritage menara Syahbandar Sleko ini belakangan telah kembali dihidupkan.
Pemkot Semarang bersama PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina melakukan peresmian pemugaran cagar budaya Menara Syahbandar pada Kamis 26 Oktober 2023 lalu, untuk kembali menghidupkan bangunan yang telah berusia 173 tahun ini.
Pemugaran bangunan berlokasi di kawasan Kota Lama, Sleko, Kota Semarang mengacu pada UU RI Nomor 11 tahun 2010 dan Perda Kota Semarang Nomor 2 tahun 2020 sebagai bentuk konservasi cagar budaya ini merupakan bentuk kepedulian PGN terhadap perlindungan dan pemeliharaan aset di wilayah operasi setempat dan juga kepedulian sosial terhadap masyarakat setempat.
Pemugaran Menara Syahbandar diprakarsai PGN, dimana perusahaan ini memiliki aset tanah seluas 538 meter persegi di kawasan Kota Lama Semarang yang berdiri di atasnya Cagar Budaya Menara Syahbandar dan pemugaran dimulai sejak Desember 2022 dan dilaksanakan selama kurang lebih 10 bulan.
Baca Juga: Raih Gelar Beruntun All England dan BAC 2024, Jonatan Christie Ungkap Tambah Semangat
"Pemugaran Menara Syahbandar merupakan kontribusi aktif PGN dalam operasinya agar dapat menjadi manfaat secara sosial ekonomi dengan program kerja yang sesuai dengan prinsip Corporate Social Responsibility yang berkelanjutan," kata Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko seperti dikutip Antara.
Arif meyakini Menara Syahbandar memiliki potensi besar menjadi salah satu ikon wisata sejarah Semarang dan dapat menjadi destinasi masyarakat maupun wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata heritage di kawasan Kota Lama Semarang.
Ia juga mengajak masyarakat untuk ikut bersama menjaga kelestarian bangunannya.
"Bersama peran aktif masyarakat, kita dapat memastikan bahwa Menara Syahbandar tetap terjaga dan terawat dengan baik untuk generasi mendatang. Kelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab bersama. Tampilannya baru dan tidak mengubah nilai sejarah Menara Syahbandar," katanya.
Baca Juga: Tiga keseimbangan hidup buah Puasa Ramadhan, di antaranya seimbang antara ilmu dan amal
Pemugaran dilakukan dengan tetap memelihara sebagian kondisi lama dan beberapa bagian dilakukan rekonstruksi baru supaya kelestarian dan keutuhannya terjaga.